Timika, Gatra.com- Kelompok yang menjuluki dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengutuk pembunuhan empat simpatisannya dalam transaksi jual beli senjata yang berujung perampokan. Pelakunya 6 oknum anggota TNI dan 3 warga sipil. Korbannya 4 orang dari suku Nduga yang dibunuh di Timika, Papua pada 22/8, duit Rp250 juta dirampok.
Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM, lewat juru bicaranya Sebby Sambom menuntut Presiden Joko Widodo segera bertanggungjawab atas pembunuhan dan mutilasi warga Papua itu. "Jika Presiden Joko Widodo tidak segera tanggungjawab, maka TPNPB akan lakukan pembalasan dengan cara yang sama!" ancamnya, 30/08.
Sementara itu pihak Kepolisian berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap empat orang warga Kabupaten Nduga di Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani dalam keterangannya menyebut pembunuhan terjadi di Kampung Kamoro Jaya-SP 1, Distrik Mimika Baru, sekitar pukul 22.00 WIT. Pembunuhan dilakukan sembilan orang, tiga merupakan warga sipil dan enam orang lainnya diduga oknum anggota TNI.
Tiga orang warga sipil masing-masing Andre Pudjianto Lee alias Jack alias APL, Dul Uman alias DU dan Rafles alias R, ditangkap dan dalam pemeriksaan polisi.
Korban atas nama Arnold Lokbere, Rian Nirigi, Leman Nirigi dan seorang lagi belum diketahui identitasnya. Rian Nirigi merupakan Kepala Kampung Yugut, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
Keempatnya dibunuh pada transaksi senjata api seharga Rp250 juta. “Dipancing oleh pelaku untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp250 juta,” ungkap Kombes Faisal.
Terkait dugaan keterlibatan oknum prajurit TNI, Kapendam XVII/CenderawasihXVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman menyampaikan kasus ini menjadi atensi Kodam XVII/Cenderawasih.
Oknum TNI yang diduga terlibat masing-masing atas nama Mayor HF, Kapten DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu ROM dan Pratu RPC.