Islamabad, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan bahwa negaranya membutuhkan bantuan finansial untuk mengatasi banjir hebat yang menerpa negara itu, Minggu (28/8). Bhutto-Zardari pun berharap, institusi keuangan seperti International Monetary Fund (IMF) juga akan mempertimbangkan kerugian secara ekonomi yang disebabkan banjir tersebut.
"Saya belum pernah melihat kehancuran skala ini, saya merasa sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata," ujar Bhutto-Zardari, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (29/8).
Tak hanya itu, ia pun mengungkapkan bagaimana sejumlah tanaman yang menjadi mata pencaharian warga pun luluh lantak akibat banjir tersebut. Padahal, seperti diketahui, negara itu tengah dilanda krisis ekonomi, akibat harus menghadapi inflasi yang tinggi, dengan mata uang yang terdepresiasi dan defisit transaksi yang terus berjalan.
"Jelas ini akan berpengaruh pada situasi ekonomi secara keseluruhan," kata Bhutto-Zardari.
Untuk diketahui, hujan monsun yang luar biasa lebat telah mendera Pakistan, dan menyebabkan banjir hebat di wilayah Utara dan Selatan negara tersebut. Kondisi itu berdampak pada setidaknya 30 juta penduduk Pakistan. Bahkan, lebih dari 1.000 orang pun dilaporkan tewas akibat bencana alam tersebut.
Bantuan internasional telah mencapai negara itu pada hari Senin sementara upaya terus mencoba untuk mengevakuasi ribuan orang yang terdampar oleh kondisi yang didorong oleh "monster monsun".
Pihak berwenang mengatakan kehancuran tahun ini lebih buruk daripada tahun 2010, ketika banjir menewaskan 1.700 orang.
Kondisi tersebut telah menyapu desa, tanaman dan 800.000 ternak - tetapi ada kekhawatiran banjir belum mencapai puncaknya.