Jakarta, Gatra.com - Literasi digital menjadi salah satu bentuk penyiapan pemerintah terhadap sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Sehingga, sosialisasi literasi digital penting ditujukan kepada kalangan mahasiswa sebagai fondasi masa depan bangsa.

Direktur Pemberdayaan Informatika, Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menjelaskan bahwa dalam rangka menyiapkan SDM Indonesia yang unggul, pemerintah telah memiliki program seperti Intermediate Digital Skill dan Advance Digital Skill. Harapannya, sebesar 200.000 talenta digital atau sepertiga dari target keseluruhan sebesar 600.000 talenta digital, dapat dimunculkan.

"Pemerintah tentu akan memberikan training selama 3 bulan dan selanjutnya untuk melakukan ujian untuk sertifikasi. Jadi, pemerintah menyiapkan SDM yang dapat mengamankan dunia digital Indonesia di masa depan," ujar Bonifasius dalam keterangannya, Jumat (26/8).

Salah satu ditekankan dalam literasi kepada mahasiswa, terkait pentingnya etika di dunia digital. Materi itu pula yang pihaknya paparkan dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) di UPN Veteran Yogyakarta. Menurutnya, generasi muda harus memahami dan cermat dalam memanfaatkan media sosial, perhatikan netiket atau internet etiquette.

"Etika di dunia nyata dan digital itu sama, jangan melakukan cyberbullying, pencemaran nama baik, dan menyebarkan hal yang tidak baik. Konsekuensi hukum di dunia nyata dan digital itu sama," tuturnya.

Beliau menyampaikan bahwa selain melakukan literasi digital kepada masyarakat, pihaknya juga melakukan pembangunan infrastruktur digital agar terjadi pemerataan akses digital, diantaranya dengan meluncurkan meluncurkan Satelit Republik Indonesia (SATRIA) pada tahun 2023.

“Kedepan kami akan meluncurkan satelit satria di tahun 2023 sehingga diharapkan saudara-saudara di luar pulau Jawa khususnya di bagian pelosok timur dapat memanfaatkan internetnya dengan satelit satria,” jelasnya.