Jakarta, Gatra.com - Perusahaan insurtech regional, Igloo meluncurkan platform berbasis Artificial Intelligence (AI) yakni Ignite. Platform ini diluncurkan untuk meningkatkan produktivitas mitra agen asuransi dan penjualan, serta mempercepat proses penjualan menjadi lebih sederhana, efektif, dan efisien. Ignite menawarkan beragam produk asuransi dalam satu platform sehingga mempermudah mitra untuk membandingkan produk, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta penawaran produk yang sesuai kebutuhan konsumen.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesia memiliki tingkat penetrasi asuransi terendah di Asia Tenggara sebesar 1,9%. Keadaan pandemi semakin mempersulit distribusi asuransi yang juga berpengaruh pada bisnis-bisnis baru hingga 40% serta mendorong penjual perantara untuk cepat melakukan digitalisasi.
Setelah sukses meluncurkan Ignite di Vietnam, Indonesia menjadi target pasar kedua untuk meluncurkan platform digital ini. Ignite menawarkan kemudahan untuk menjual produk asuransi di manapun, dan kapanpun serta memberikan keuntungan untuk para mitra yang ingin menawarkan solusi perlindungan kepada pelanggannya.
Regional Head, Intermediary Platform Services Igloo, Amitabh Singh mengatakan, Indonesia berpeluang besar meningkatkan penetrasi asuransi melalui kanal distribusi yang baru, di tengah kemajuan ekonomi digital dan kelas pelanggan yang tumbuh dengan cepat. “Melihat momentum yang diperoleh Ignite di Vietnam, kami percaya Indonesia juga akan menerima keuntungan signifikan dari platform ini,” kata Amitabh.
Solusi khusus untuk mitra dalam menyederhanakan proses penjualan Ignite mengurangi dokumen para mitra penjual asuransi guna mendukung produktivitas mereka dengan menyatukan penjualan dan data pelanggan pada satu tempat. Sejumlah keuntungan yang diperoleh melalui penggunaan platform ini.
Pertama, pembaruan pelanggan secara real-time dan pemberitahuan tepat waktu mengenai klaim, penyelesaian serta pembaruan polis. Kedua, fitur analisis dan manajemen data penjualan untuk mempercepat laporan manual tim dan penjual asuransi (sales). Ketiga, mengirim/menerima komisi langsung ke rekening bank pribadi mereka. Terakhir, Ignite menawarkan FastQuote, sebuah fitur untuk mempersingkat alur pembelian dengan menghitung premi dan menciptakan penawaran harga dalam sekejap.
Saat ini, Ignite menawarkan asuransi motor dan asuransi kecelakaan diri dengan delapan perusahaan asuransi di antaranya Tugu, Takaful UMUM, TOB, Sompo, Sinarmas, Malacca Trust Insurance, Lippo Insurance, dan Zurich Insurance. Ignite berencana mengintegrasikan lebih banyak produk seperti asuransi travel dan properti dalam waktu dekat. Hal itu ditujukan agar Ignite menawarkan lebih banyak pilihan untuk para mitra serta pelanggan. Hingga saat ini Ignite telah digunakan oleh lebih dari 1.000 mitra penjual di Indonesia untuk memaksimalkan performa serta mengembangkan jaringan mereka.
Co-Founder dan Chief Executive Office Igloo, Raunak Mehta menambahkan. terdapat kebutuhan mendesak untuk mempersingkat proses penjualan dan memberikan efisiensi serta kemudahan yang lebih untuk para perantara. “Ignite menyediakan solusi untuk tantangan tersebut dengan menggabungkan keahlian kami dan teknologi untuk membuat asuransi lebih personal dan mudah diakses di pasar yang kami layani. Ke depannya, kami juga berencana untuk menghadirkan Ignite di pasar lainnya di Asia Tenggara,” kata Raunak.
Sebagai perusahaan insurtech terdepan di Asia Tenggara, pihaknya memiliki visi untuk membawa nilai di setiap rantai asuransi. “Kami akan terus menggabungkan keahlian kami dalam hal teknologi untuk mengembangkan platform seperti Ignite, guna membuat asuransi yang lebih personal dan mudah di akses di seluruh pasar yang kami layani. Ke depannya, kami juga berencana untuk mengulang kesuksesan Ignite di pasar Asia Tenggara lainnya,” Raunak menjelaskan.
Berkomitmen Memperluas Jejak di Indonesia sebagai Asuransi yang Murah dan Mudah Diakses melalui Solusi Distribusi yang Kuat
Sebelum meluncurkan Ignite, Igloo juga menawarkan embedded insurance (asuransi tertanam) di Indonesia yang bekerja sama dengan berbagai mitra, seperti RedDoorz yang menawarkan Guest Protection (Proteksi pelanggan), Layanan keuangan digital DANA yang menawarkan Gadget and Gamer’s Health Protection (proteksi gawai dan kesehatan gamer), serta perusahaan e-commerce ternama Bukalapak yang menawarkan enam produk seperti transit, elektronik, proteksi barang dan lainnya.
Hingga saat ini, Igloo telah memfasilitasi lebih dari 200 juta polis di Asia Tenggara, dan berencana memperluas solusi proteksi ke lebih banyak sektor melalui inisiatif, seperti DeFi (Decentralised Finance) dan integrasi blockchain. Potensi bisnis yang kuat dari Igloo terletak pada pertumbuhan berkelanjutan dari kekuatan digital ekonomi Asia Tenggara, yang diperkirakan akan mencapai 300 miliar dolar AS (atau sekitar 4 kuadriliun rupiah) pada 2025.
Peningkatan penetrasi asuransi digital membuka peluang baru untuk pemain digital dan perusahaan asuransi yang memiliki nilai lebih besar dari 10 miliar dolar AS (atau sekitar 147 triliun rupiah) di Asia Tenggara.