Blora, Gatra.com - Sempat terpuruk dihantam wabah virus Covid-19, ekspor kayu dan mebel dari Blora, Jawa Tengah kembali menggeliat. Para perajin secara perlahan terus meningkatkan produksi dengan kualitas ekspor.
Roisah salah satu pemilik industri kayu dan mebel di wilayah Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Blora, mengatakan saat ini industri kayu dan mebel yang ia miliki dalam setahun mampu mengekspor hingga 12 kontainer.
“Ya bisa di dibilang sebulan satu kontainer untuk diekspor,” jelas Roisah saat ditemui, Jumat (26/8).
Menurutnya, industri kayu dan mebel yang ia miliki ini merupakan pemanfaatan limbah kayu jati maupun kayu jenis lain yang di jual masyarakat sekitar industri.
“Kayu jenis apa aja bisa masuk, memang memanfaatkan limbah, karena yang kayu besar besar jarang laku, mereka (luar negeri) lebih suka yang kecil,” imbuhnya.
Roisah mengaku, kerajinan yang sering ia ekspor diantaranya meliputi, ayunan, kisprai, tatakan bunga,meja, kursi. selain kerajinan tersebut, juga ada sejumlah kerajian lain sesuai pesanan.
“Ya sesuai pesanan, untuk saat ini ekspor yang dilakukan baru di korea belum di negara lain,” ucapnya.
Dirinya mengaku, untuk harga kerajian kayu dan mebel bervariasi, tentunya dengan harga berbeda dengan harga di indonesia dan untuk yang di ekspor.
“Harga kalau disini 500 ribu sampai sana bisa 1 juta, bahkan bisa lebih, tergantung kualitas,” imbuhnya
Saat ini industri mebel dan kayu miliknya setidaknya memiliki kurang lebih 20 karyawan yang merupakan warga desa setempat dan sekitarnya. “Kami juga berdayakan warga sekitar, untuk bekerja disini,” pungkasnya.