Jakarta, Gatra.com - Massa aksi Solidaritas Santri Menggugat (SSM) melaksanakan aksi unjuk rasa terkait pernyataan Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa soal 'amplop kiai' beberapa waktu lalu.
Aksi massa berlangsung di Gedung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2022).
Dalam aksi yang dihadiri puluhan pemuda ini, mereka membawa poster bertuliskan 'Walaupun Statment Saya Ngawur, Saya ini Tetap Menteri Loh'. Solidaritas Santri Menggugat menilai, ucapan Suharso saat pembekalan Anti Korupsi Politik Cerdas Berintegritas di KPK itu melukai hati santri dan kiai.
"Kata-kata 'sowan ke kyai wajib memberi amplop' itu sangat tidak pantas. Padahal realitasnya di lapangan tak seperti itu," ujar koordinator aksi demo santri, Angga, saat dikonfirmasi.
Dengan nada lantang, Angga menyebut ucapan Suharso bisa mengasumsikan bahwa sowan ke kiai yang diberikan amplop itu merupakan bagian dari korupsi.
Selain itu, citra kiai sebagai guru dan pemuka agama juga jadi jelek. "Tak menutup kemungkinan asumsi itu lahir karena Suharso menyampaikannya di forum anti korupsi," kata Angga.
Angga mengklaim, pengalamannya selama menjadi santri, tak pernah ada kiai yang minta dikasih amplop ketika dikunjungi murid atau tamu lainnya. Semua dijalankan dengan ikhlas.
"Makanya statement Suharso itu sangat tak pantas diucapkan," cetus dia. Ia juga menilai, Suharso sudah merendahkan citra kiai dan melakukan penghinaan terhadap kiai itu sendiri.
"Apalagi diucapkan ketua partai Islam. Ini sungguh tak pantas dan merendahkan citra partai itu sendiri," jelas dia. Angga pun memberi ultimatum selama tiga hari kepada Suharso untuk meminta maaf secara terbuka.
"Kami juga mendesak Suharso mundur dari Ketua Umum PPP karena seperti tak memiliki sopan santun dalam berucap," tutup Angga.