Jakarta, Gatra.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mewanti-wanti produsen CPO untuk bersiap mengantisipasi lonjakan permintaan dari India. Mendag Zulhas yakin, lonjakan permintaan CPO dari India akan terjadi menjelang hari raya Deepavali pada 24 Oktober 2022 di India.
"Selain sebagai mitra dagang strategis, India juga sebagai konsumen CPO terbesar yang disuplai Indonesia," ujar Zulhas dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (23/8).
Menurut Zulhas, CPO mempunyai kontribusi penting dalam perekonomian RI, khususnya dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Selain itu, industri CPO dinilai juga mampu mengurangi kemiskinan bagi 16 juta petani dan pekerja di sektor sawit. Mengingat, kegunaan CPO dapat industri sangat luas mulai kosmetik, kebutuhan rumah tangga hingga makanan dan minuman (mamin).
“Indonesia sebagai produsen utama CPO di dunia dan India sebagai salah satu pengguna CPO terbesar di dunia harus selalu bekerja sama, serta membangun kepercayaan dalam perdagangan dan investasi untuk mengembangkan industri CPO dan produk turunannya," jelasnya.
Baca juga: Bawa 2,6 Juta Ton CPO Pada Misi Dagang ke India, RI Raup Potensi US$3,2 Miliar
Zulhas menambahkan, para pelaku usaha dan produsen CPO India yang tergabung dalam Solvent Extractor Association dan India's Vegetable Oils Produces Association menawarkan kerja sama dengan RI untuk melakukan promosi penggunaan minyak sawit sebagai minyak nabati yang sehat dan aman. Hal itu, sebagai upaya kedua negara yang sama-sama tergabung dalam G20 dalam melawan perkembangan kampanye negatif terhadap CPO.
"Produk CPO Indonesia terjamin keberlanjutannya serta aman untuk kesehatan," imbuhnya.