Banjarbaru, Gatra.com - Dalam menghadapi musim kemarau tahun ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel terus bersiaga untuk mengahadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Kepala BPBD Kalsel, R Suria Fadliansyah mengungkapkan, awal Agustus pihaknya telah mendirikan 5 Posko Siaga Karhutla di Kalsel yaitu di Kantor BPBD Kalsel di Kota Banjarbaru, di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor, depan RSJ Sambang Lihum, Bati - Bati dan di depan Kampus Universitas Muhammadiyah Banjarmasin di Jalan Gubernur Syarkawi.
"Posko sudah efektif beroperasi dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari BPBD, TNI - Polri Damkar dan unsur masyarakat," ujarnya kepada Gatra.com di Banjarbaru, Senin (22/8).
Suria menyatakan, konsentrasi saat ini masih terfokus di kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor karena selama ini kebakaran lahan paling sering terjadi di daerah tersebut.
"Dekat bandara sangat rawan terbakar. Kita konsentrasi penuh di sana. Apalagi pada Oktober nanti, Kalsel menjadi tuan rumah MTQ Nasional. Kita harus jaga wilayah bandara agar bebas dari kabut asap," ucapnya.
Dari pantauan melalui helikopter patroli, imbuh Suria, belum ada ditemukan titik api yang besar. Yang ada masih skala kecil dan bisa dipadamkan melalui darat.
"Pantauan kita, memang ada ditemukan titik panas atau hotspot di tiga kabupaten yakni Batola, Tanah Laut dan Hulu Sungai Selatan. Terbanyak ada di Hulu Sungai Selatan karena disana lahan rawanya sangat luas," cetusnya.
Saat ini, beber Suria, sudah ada satu helikopter patroli dan satu helikopter water bombing yang standby di Bandara Syamsudin Noor.
"Kita mengajukan lagi permintaan ke BNPB pusat untuk penambahan 1 helikopter patroli dan 8 helikopter water bombing. Ini dilakukan sebagai langkah kesiapan kita menghadapi musim kemarau tahun ini," ujarnya.
Suria menambahkan, sesuai arahan dari Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang disampaikan kepada dirinya dan insan BPBD Kalsel bahwa sekecil apapun api yang ditemukan segera dipadamkan dan jangan sampai membesar.
Kepada masyarakat, Suria menghimbau untuk tidak membakar lahan secara berlebihan sehingga dapat mengakibatkan kabut asap. Termasuk juga kepada perusahaan sawit untuk dapat saling membantu dan saling memahami bagaimana karhutla bisa diminimalisir. "Mari kita jaga sama - sama agar Karhutla bisa ditanggulangi dengan baik. Kalau membakar diperhitungkan baik - baik jangan sampai merusak lingkungan," tutupnya.