Seoul, Gatra.com - Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer bersama terbesar mereka dalam beberapa tahun pada hari Senin (22/8)
Reuters, Senin (22/8) melapokan, para pejabat setempat mengatakan dimulainya kembali pelatihan lapangan, untuk memperketat kesiapan atas uji coba senjata potensial Korea Utara.
Latihan yang diuberi nama Ulchi Freedom Shield tahun ini dijadwalkan berakhir pada 1 September. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, berjanji akan "menormalkan" latihan gabungan dan meningkatkan pencegahan terhadap ancaman dari serangan Korea Utara.
Korea Selatan secara terpisah meluncurkan latihan pertahanan sipil Ulchi selama empat hari pada hari Senin. Latihan dirancang untuk meningkatkan kesiapan pemerintah, dan digelar untuk pertama kalinya sejak pandemi virus corona muncul.
“Latihan militer dan sipil ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan negara dengan pola perang yang berubah, sesuai perkembangan ancaman dunia maya terhadap fasilitas utama seperti pabrik chip dan rantai pasokan,” kata Yoon.
"Menjaga perdamaian di semenanjung Korea dibangun di atas postur keamanan kami yang kedap udara," tambah Yoon dalam rapat kabinet. Ia menyerukan latihan menyeluruh berdasarkan peta dunia nyata.
Latihan itu adalah yang terbesar sejak 2017, pasca pandemi COVID-19. Pendahulu Yoon berusaha memulai kembali pembicaraan dengan Pyongyang dan menyebut latihan itu sebagai latihan untuk menagkal invasi.
Diketahui, Korea Utara berhasil menembakkan dua rudal jelajah dari pantai barat pekan lalu, setelah Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai pelatihan pendahuluan tersebut.
“Korea Utara telah melakukan uji coba rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini dan siap melakukan uji coba nuklir ketujuh setiap saat,” kata para pejabat Seoul.
Yoon mengatakan pemerintahnya bersedia memberikan bantuan ekonomi jika Pyongyang mengambil langkah menuju denuklirisasi, namun Korea Utara menolak tawarannya secara terbuka dan justru mengkritiknya.
Kementerian pertahanan Seoul juga mengatakan sekutu akan menggelar 11 program pelatihan lapangan, termasuk satu di tingkat brigade - yang melibatkan ribuan tentara – pada musim panas ini.