Home Ekonomi Dorong Kemandirian Industri Farmasi, Kemenperin Bangun Fasilitas Fitofarmaka

Dorong Kemandirian Industri Farmasi, Kemenperin Bangun Fasilitas Fitofarmaka

Jakarta, Gatra.com - Saat ini, ketergantungan terhadap bahan baku obat dan obat impor masih sangat tinggi. Pemerintah bertekad untuk memacu transformasi kemandirian dalam rangka memperkuat resiliensi sektor industri kesehatan.

Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara peresmian pembangunan Fasilitas Fitorfarmaka dan Labolatorium Uji Kemasan Barang

Berbahaya di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia (BSPJI), Farmasi, dan Kemasan, Jakarta pada Jumat (19/8).

Menurutnya, dengan sumber daya yang dimiliki Indonesia semestinya bisa mengembangkan industri farmasi dan alat kesehatan yang kuat. Pemerintah juga telah menetapkan pembangunan industri farmasi, kosmetik, dan alat kesehatan sebagai kelompok industri andalan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035.

"Salah satu upaya transformasi di sektor farmasi adalah pengembangan obat melalui pengolahan bahan-bahan baku alam atau dikenal dengan fitofarmaka. Indonesia memiliki kekuatan dan kemampuan untuk itu," katanya.

Agus menambahkan, hilirisasi dan industrialisasi bahan baku alam menjadi fitofarmaka akan memperkuat resiliensi sektor farmasi Indonesia. Selain itu juga bisa meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.

"Hilirisasi dan industrialisasi ini juga mengurangi ketergantungan kita terhadap obat dan bahan baku obat impor, mendorong kemandirian obat nasional bagi rakyat yang mudah didapat (accessible), terjangkau (affordable), selalu tersedia di manapun dibutuhkan (available), dan berkesinambungan (sustainable)," jelasnya.

Sebagai salah satu upaya memajukan industri fitofarmaka, Kementerian Perindustrian membangun fasilitas fitofarmaka di BSPJI Kimia, Farmasi, dan Kemasan. Fasilitas ini dinamai House of Wellness yang dibangun melalui pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan tujuan menjadi sarana penumbuhan industri ekstrak, obat herbal terstandar khususnya fitofarmaka.

"House of Wellness merupakan fasilitas produksi pengolahan bahan baku alam menjadi simplisia, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang memenuhi standar cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB). Kelengkapannya antara lain berupa laboratorium quality control (QC), laboratorium pengembangan produk, dan laboratorium pengujian bahan alam yang terakreditasi ISO 17025," ucap Agus.

131