Jakarta, Gatra.com - Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) bakal dicanangkan di Gedung Olahraga Cenderawasih, Papua, 24 Agustus mendatang. Banyak pihak berharap gerakan ini memberi manfaat terhadap pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Papua. Hal itu disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Juli Budi Winantya dalam diskusi virtual bertajuk Bangga Buatan Indonesia, Geliat UMKM Papua yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Jakarta, Kamis (18/8).
“Kami berharap agar manfaat dari gelaran Gernas BBI yang digelar di bulan baik ini (bulan kemerdekaan) tidak hanya saat ini saja tetapi terus menerus konsisten memberikan manfaat bagi pertumbuhan UMKM di Papua,” kata Juli Budi.
Ia mengakui dari sejumlah kegiatan Gernas BBI yang diikutinya memberi banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan UMKM. “Seperti yang kita ikuti di Sulawesi ada bisnis matching, lalu peningkatan ekspor, penjualan terlihat meningkat. “Harapannya itu terjadi juga di Papua nanti, karena kita lihat ini bagus dan dampaknya akan berkelanjutan,” katanya menambahkan.
Juli Budi mengucapkan, potensi yang dimiliki Papua itu sangat besar, misalnya kopi, yang merupakan komoditas unggulan di sana sudah mendunia, memiliki cita rasa tertentu karena ditanam 2000 meter di atas permukaan laut sehingga dinikmati oleh konsumen, selain itu ada juga kerajinan kerajianan lainnya, lalu ada potensi sektor perikanan.
Untuk mendukung tumbuh kembang UMKM, BI perwakilan Papua memiliki program Onboarding UMKM. Dalam program itu ada edukasi, fasilitasi dan motivasional. BI Papua memberi pelatihan dan pendampingan.
“Terkait literasi BI rutin setiap tahun mengadakan pelatihan, pendampingan, tahun ini ada sektar 50 UMKM yang kita undang, kita ajar mengenai teori, praktik lalu setelah itu ada proses pendampingan bagaimana mereka bisa dapatkan literasi digital untuk melakukan penjualan secara online,”ujarnya.
BI Papua juga rutin lakukan show casing, UMKM binaan dibawa mengikuti pameran di Gernas BBI di Sulawesi kemarin, begitu juga di level nasional, dilakukan pembinaan termasuk kontribusi show casing. “Kita juga cari pasar tidak hanya domestik tetapi juga luar negeri, kebetulan kita ada kantor binaan di luar, di Boston demi menjajaki pasar ke luar negeri,”ujarnya.
UMKM ini juga didorong untuk menggunakan sistem pembayaran formal memanfaatan inovasi inovasi yang sudah dikembangkan oleh BI. Dengan menggunakan SIAPIK, aplikasi pencatatan keuangan digital, akses UMKM ini ke pembiayaan formal kian mudah.
Ia menerangkan juga bahwa tren penggunaan aplikasi QRIS di Papua juga meningkat dan sangat akseleratif. Tercatat sudah 118.000 penjual se-provinsi Papua yang menggunakannya. “Konsennya memang masih di Jayapura, kita kembangkan di di daerah lain, user atau penggunanya 51.000, kita harapkan trennya meningkat,” katanya.
Meningkatnya pertumbuhan UMKM di Papua papar Juli Budi terlihat dari penyaluran kreditnya. Dari toal kredit yang disalurkan hampir 32% itu kredit UMKM, dari situ 71% untuk modal kerja dan sisanya untuk investasi.
Kemudian, kalau melihat pertumbuhan kredit UMKM hingga Juni tumbuh lebih dari 15% terutama di salurkan ke sektor perdagangan, pertanian dan perikanan atau sektor sektor unggulan lah. Angka 15% itu progresif untuk setelah pandemi, karena pertumbuhan papua kalau dibandingkan dengan nasional jauh lebih tinggi 14,38% kuartal II lebih dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,44%.
Terkait gelaran Gernas BBI ini, ia berharap bahwa sesuai moto Hari Kemerdekaan Tahun ini, Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat, maka harapannya, pertumbuhan itu juga dirasakan oleh UMKM di Papua, sehingga pertumbuhan itu tidak hanya terpusat di Jawa tetapi juga merata ke luar Jawa.