Rembang, Gatra.com - Rumah BUMN (RB) Rembang PT Semen Gresik (PTSG) yang dikelola secara co-partnership bersama PT Semen Indonesia (Perseroan) Tbk (SIG), meraih pencapaian luar biasa dalam 2 tahun berdiri.
Sejauh ini, keberadaannya telah membukukan total transaksi Rp2 miliar dengan total 104 UMKM binaan yang berhasil naik kelas serta mencapai transformasi bisnis yang signifikan.
CEO Rumah BUMN Rembang, Yeni Indah Lestari menyampaikan rasa syukur, terimakasih dan apresiasi atas kesuksesan RB Rembang selama 2 tahun beroperasi ini. Salah satu pencapaian yang paling signifikan adalah berhasil mengantarkan 5 UMKM binaan terbaik untuk mengirimkan produknya pada Tong Tong Fair 2022 di Den Haag Belanda di bulan September nanti.
“Bentuk pencapaian lainnya adalah berhasil meyelenggarakan program penjualan hampers lewat bingkisan berkah UKM Rembang selama bulan Ramadhan di tahun 2021 dengan total pesanan dan nilai transaksi tertinggi se-jawa tengah untuk tingkat kabupaten,” papar Yeni dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/8).
Lanjut Yeni, Semen Gresik juga memberikan apresiasi dan pernghargaan kepada UMKM yang berhasil bertumbuh serta menunjukkan transformasi bisnisnya secara optimal dalam program yang diisi oleh para praktisi bisnis dan profesional dalam brand management yaitu UMKM Kokoh 2021.
Di usia yang tebilang masih muda hingga kini RB Rembang telah mencatatkan lebih dari 13.584 kali transaksi dengan total 287 UMKM binaan telah bergabung yang mampu menyerap lebih dari 1.500 tenaga kerja sejak beroperasi sejak 2020 lalu. menerima 15.000 lebih pengunjung, dan berhasil menggelar 56 program pelatihan untuk berbagai lapisan UMKM.
“RB Rembang selalu berupaya memberikan dampak positif kepada UMKM binaan, sehingga diharapkan adanya peningkatan nilai produk yang lebih marketable dan transformasi bisnis yang lebih berkesinambungan," ujarnya.
Yeni menambahkan, bahwa PTSG perkokoh engagement dengan upaya membangun mata rantai nilai sosial ekonomi berupa transaksi penjualan, tak lepas dari inovasi serta sinergitas antar kelembagaan lintas stakeholder, terutama Pemprov Jateng, Pemkab Rembang, OPD, instansi swasta dan beragam komunitas.