Jakarta, Gatra.com – Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak multisektor, termasuk mengganggu pertumbuhan ekonomi banyak negara. Meski turut terdampak pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam kendali. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan surplus sebesar Rp106,1 triliun hingga Juli 2022. Selain itu, ekspor kembali mencatatkan pertumbuhan yang tinggi sejalan dengan permintaan komoditas dan produk manufaktur unggulan nasional.
Dalam mendukung kinerja ekspor nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pascapandemi, diperlukan langkah sinergis dan kolaboratif peran seluruh pihak. Pada Senin (15/08), Kepala Bea Cukai Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), turut hadir dalam acara ekspor komoditas Sulawesi Selatan (Sulsel)yang diresmikan oleh Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan, Dr. Abdul Hayat, M.Si.
Kegiatan berlangsung di Terminal Peti Kemas Regional 4 PT Pelindo, yang turut dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Perdagangan Provinsi Sulsel, perwakilan Aparat Penegak Hukum (APH), perwakilan Pelaku Usaha Ekspor, asosiasi serta instansi dan pemangku kepentingan lainnya.
Pelepasan Ekspor ini merupakan rangkaian kegiatan Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 Tahun dengan tema “Merdeka Dagang Andalan Sulsel, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.
Dalam Laporan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan, pelaku ekspor komoditas unggulan Sulsel sampai saat ini berjumlah 39 eksportir yang terdiri dari 23 komoditas ekspor dengan tujuan 27 negara yang menyumbang kenaikan ekspor sebesar 59 persen sampai dengan Juli 2022 year on year (yoy).
Sementara itu, di Denpasar, Bea Cukai Denpasar menggelar press release Pelepasan Ekspor Perdana Pascapandemi Covid-19 sebagai wujud implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui KLInIK Ekspor Bea Cukai Denpasar. Kegiatan berlangsung di TPS Pelabuhan Benoa, pada Selasa (16/08). Press release dilaksanakan bersama Kanwil Bea Cukai Bali Nusra serta turut dihadiri instansi dan para pemangku kepentingan terkait antara lain Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Polairud Polda Bali, Pangkalan TNI Angkatan Laut Denpasar, KSOP Pelabuhan Benoa, Pelindo III Benoa, BNI Xpora Bali, dan PT Bali Sourcing Cargo.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi trade facilitator and industrial assistance, Bea Cukai Denpasar memberikan pelayanan serta pengawasan di bidang ekspor melalui program inovasi layanan bernama BLI KADEK atau Bimbingan dan Layanan Informasi dan Klinik Asistensi dan Dukungan Ekspor. Program tersebut merupakan implementasi dari inisiatif strategis Bea Cukai Denpasar untuk meningkatkan potensi ekspor serta menjaga neraca perdagangan, sehingga dapat mengurangi defisit dan memulihkan ekonomi Provinsi Bali.
Kepala Bea Cukai Kanwil Bali Nusra, Susila Brata, mengungkapkan bahwa ekspor perdana melalui Pelabuhan Benoa ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dan sinergi dari semua pihak. Susila menyampaikan apresiasi kepada PT Bali Sourcing Cargo, Pemerintah Daerah, dan segenap instansi terkait, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Sinergi ini telah berhasil merealisasikan ekspor perdana komoditas furnitur tujuan Vanuatu melalui Pelabuhan Benoa setelah dua tahun terhenti akibat pandemi.
“Pelepasan ekspor perdana 34 kontainer produk furnitur dengan nilai devisa sekitar 2 miliar rupiah ini diharapkan mampu menjadi pendorong bagi pelaku usaha yang lain untuk melakukan kegiatan ekspor secara langsung melalui Pelabuhan Benoa, sehingga akan mempercepat pemulihan perekonomian Provinsi Bali serta bangkit lebih kuat,” tutup Susila.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI