Indralaya, Gatra.com - Eka Susanti alias Santi (43) warga RT 3, Dusun 2, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan (Sumsel) ditemukan tewas bersimbah darah dengan posisi seperti sedang bersujud di rumahnya pada Rabu (17/8) sekitar pukul 18.30 WIB.
Peristiwa ini langsung menghebohkan warga sekitar usai mendengar teriakan seorang wanita yang merupakan sepupu korban meminta tolong dari rumah korban. Santi yang sehari-hari berjualan sayur keliling ini ditemukan tewas dengan darah berceceran yang sudah mengering di dekatnya.
Dugaan sementara, korban telah meninggal beberapa jam sebelumnya karena ditemukan darah mengering di TKP. Kemudian sayur yang dijual korban juga ditemukan layu dan diletakkan di depan rumah korban.
Sepupunya yang menemukan Santi memang menaruh curiga, lantaran seharian ini dirinya tidak melihat Santi berkeliling jualan sayuran. Sepupunya tersebut bahkan berkali-kali menelpon ke ponsel Santi, namun tak mendapatkan respon.
Suami korban, Arjunet (45) mengatakan saat itu dirinya tengah berada di rumah istri pertamanya dan menerima laporan jika korban ditemukan bersimbah darah di rumah tersebut. Selama ini korban memang sehari-harinya tinggal sendirian di rumah.
"Mendengar laporan dari sepupunya, saya langsung datang dan mendobrak pintu. Saat ditemukan Santi sedang tertelungkup di dekat lemari rumah dengan darah berceceran dan posisinya sedang memegang sebilah Mandau (parang)," ujarnya kepada Gatra.com.
Arjunet yang langsung menuju rumah korban, melihat kondisi jendela kamar rumah sudah terlepas.
"Tidak ada barang berharga di rumah yang hilang termasuk sepeda motornya yang biasa digunakan untuk berjualan sayur keliling. Tapi ada uang yang hilang yang tinggal hanya tasnya saja," terangnya.
Sementara itu Tim INAFIS Polres Ogan Ilir langsung melakukan olah TKP dan diturunkan ke lokasi pembunuhan yang berjarak sekitar 100 meter dari jalan utama desa tersebut.
Para petugas memeriksa ruangan-ruangan yang ada di rumah korban dan juga memasang garis polisi. Proses olah TKP ini juga disaksikan keluarga dan warga yang penasaran dengan peristiwa kematian korban. Saat ini, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palembang untuk kepentingan autopsi.
Sementara Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Regan Kusuma Wardani belum dapat memberikan keterangan perihal kematian korban. "Nanti ya sabar. Kita masih melakukan penyelidikan dan olah TKP," jawab Regan singkat saat dikonfirmasi.