Moskow, Gatra.com - Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Selasa bahwa kebakaran yang memicu ledakan di depot amunisi di Krimea, disebabkan tindakan "sabotase."
“Pada pagi hari 16 Agustus, sebagai akibat dari tindakan sabotase, fasilitas penyimpanan militer di dekat desa Dzhankoi rusak,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia, dikutip AFP, Rabu (17/8).
“Kerusakan terjadi pada sejumlah fasilitas sipil, termasuk jaringan listrik, pembangkit listrik, rel kereta api, serta sejumlah bangunan tempat tinggal. Tidak ada cedera serius," tambahnya.
Dalam pernyataan sebelumnya, kementerian mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 06:15 waktu setempat (03:15 GMT) di tempat penyimpanan militer, sementara di dekat desa Mayskoye di distrik Dzhankoi, menyebabkan amunisi meledak.
Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan bola api besar meletus di lokasi dan awan asap hitam mengepul ke udara.
Gubernur Krimea yang ditunjuk Moskow, Sergei Aksyonov, yang pergi ke lokasi itu, mengatakan dua warga sipil terluka, nyawa mereka terancam.
Pejabat lokal mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa sekitar 2.000 orang dievakuasi dari daerah itu sebagai tindakan pencegahan.
Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014 setelah demonstrasi jalanan nasional besar-besaran di Ukraina, yang menyebabkan penggulingan presiden yang bersahabat dengan Kremlin.
Protes tersebut memicu pertempuran antara tentara dan separatis yang didukung Moskow di Ukraina timur, meletakkan dasar bagi serangan skala penuh Moskow pada 24 Februari tahun ini.
Pada 9 Agustus, Moskow mengatakan amunisi telah diledakkan di sebuah lapangan terbang militer di Krimea, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Ini menunjukkan bahwa lapangan terbang itu tidak ditargetkan oleh pasukan Ukraina, tetapi para ahli mengatakan citra satelit menunjukkan kemungkinan serangan, dengan beberapa pesawat tempur Rusia hancur.
Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan apa pun di Krimea, namun para pejabat telah membuat beberapa komentar yang menunjukkan bahwa pasukannya mungkin terlibat.