Jakarta, Gatra.com - Inovasi pembelajaran di Indonesia terus berkembang. Tiap guru dan tenaga kependidikan kini pun juga didorong untuk bisa menghadirkan cara-cara baru dalam melakukan pembelajaran dikelas. Salah satu inovasi dilakukan oleh pengajar sekaligus Kepala Sekolah SD Negeri 1 Kebumen, Kabupaten Kendal, Diannita Ayu Kurniasih
Wanita yang akrab disapa Diannita ini mampu merancang diferensiasi gaya dalam mengajar yang disesuaikan karakteristik muridnya. Menurutnya, Hal tersebut diperlukan karena akan mempengaruhi pemahaman akan ilmu yang diberikan.
“Saya berharap proses pembelajaran tidak lagi membuat anak takut dengan guru, tetapi bisa memberi rasa aman dan nyaman,” kata Dianitta melalui keterangan tertulis, Rabu (17/8).
Diannita mengatakan, sebelum dimulainya pembelajaran, dia dan guru-guru lainnya akan melakukan asesmen diagnostik. Dalam asesmen tetsebur, guru diminta untuk melakukan penilaian secara spesifik untuk mengidentifikasi karakteristik, kemampuan pemahaman, serta kekuatan dan kelemahan siswa.
"Sehingga guru dapat merancang kompetensi dan kondisi belajar yang beragam, seperti praktik di luar kelas," tegasnya.
Dalam sesi belajar pun, Diannita acap kalii meminta sang murid membawa mainan hingga bahan makanan ke sekolah. Ia mengatakan bahan-bahan tersebut diperlukan untuk berbagai kegiatan praktik di sekolah.
"Selain lebih mudah dipahami oleh anak, praktik sederhana dengan bahan yang ditemukan sehari-hari akan memberi kesan yang mendalam bagi anak," tegasnya.
Dianitta merupakan pendidik yang menjadi bagian dalam program Jateng PINTAR hasil kolaborasi Tanoto Foundation dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ilmu pembelajaran itu pun ia serap melalui kolaborasi antara Tanoto dan Pemprov Jateng.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah menyatakan pentingnya bagi guru untuk melakukan terobosan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Ia pun menyebut kolaborasi yang tertanam melalui Program Jateng PINTAR akan mampu mendukung para guru untuk berekreasi menciptakan praktik baik pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan khususnya di masa pandemi.
"Program ini dijalankan guna membentuk kebiasaan baik serta dalam rangka penataan sistem pengelolaan pendidikan yang sehat. Hal ini selaras dengan tujuan Provinsi Jawa Tengah meningkatkan kualitas pendidikan," ujar Ganjar.
Sementara itu, Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, M Ari Widowati, menuturkan bahwa pelatihan yang dilakukan oleh Tanoto Foundation telah menghasilkan kepala sekolah dan guru unggul.
Para fasilitator tersebut menjadikan kegiatan mendidik tidak hanya sekadar pekerjaan, namun juga pengabdian untuk membawa perubahan.
"Semangat itu pun melahirkan komitmen kuat untuk membangun lingkungan belajar yang sehat, yang berorientasi pada siswa, agar menjadi individu yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, berkebhinekaan, dan berakhlak," kata Ari.