Semarang, Gatra.com- Kasus dugaan korupsi Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo menjadi tamparan keras pada peringatan HUT ke-72 Provinsi Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pada upacara HUT ke-72 Provinsi Jawa Tengah di halaman kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Senin (15/8).
Menurut Ganjar, kasus yang menimpa Bupati Pemalang pasti membuat rakyat sangat jengkel serta menjadi tamparan keras di tengah situasi yang harusnya berbahagia ini.
“Pesan saya di tengah semua yang harusnya bahagia, terjadi musibah yang pasti membuat rakyat jengkel. Kejadian di Pemalang sekaligus kita ingatkan seluruh pemerintah daerah termasuk kami mengingatkan diri sendiri, hentikan seluruh praktik buruk jual beli jabatan itu terdengar di mana-mana ceritanya. Maka saya ingatkan hentikan atau ditangkap,” katanya.
Gubernur Jateng mengingatkan kembali nilai perjuangan wong cilik. Peringatan keras ditujukan kepada pejabat agar tak memperkaya diri lewat jalan korupsi.
“Praktik korupsi merupakan pengkhianatan terhadap kerja keras wong cilik,” ujarnya.
Orang nomor di Pemprov Jateng ini bercerita tentang kisah petani-petani bawang putih di Kabupaten Tegal yang berkali-kali produknya kalah saing dengan bawang import, namun tetap kukuh bertanam.
Semangat para petani bawang putih di Kabupaten Tegal ini patut ditiru. Sekaligus menjadi pengingat bagi para pejabat, bahwa marwah jabatan adalah untuk melayani rakyat.
“Saya terharu saat mendengar cerita petani bawang putih di Kabupaten Tegal yang bertahun-tahun dihajar habis bawang putih impor. Tapi mereka tidak menyerah. Jika petani kita berani berjuang habis-habisan, kita dosa besar jika hanya diam saja,” ujarnya.