Banjarbaru, Gatra.com - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman meminta penikmat mi instan di Kalsel tidak perlu khawatir dan cemas menyikapi apa yang telah disampaikan Menteri Pertanian RI, Sahrul Yasin Limpo yang menyebutkan harga mi instan akan naik tiga kali lipat dalam waktu dekat karena impor gandum dari Rusia dan Ukraina yang terganggu akibat perang.
"Wajar saja harga mi instan naik kalau terjadi kelangkaan pasokan gandum. Apalagi penyuka mi instan di Indonesia sangat banyak mulai anak - anak, kalangan bawah dan orang kaya," ujar Syamsir kepada Gatra.com di Banjarbaru, Jumat (12/8).
Dia sampaikan, daripada memikirkan harga mi instan yang bakal naik, lebih baik mulai saat ini merubah pola kebiasaan makan mi instan dengan makanan lain yang nilai gizinya tak kalah dengan mi instan.
"Mi instan bisa diganti dengan makanan lain seperti sengkong dan talas yang harganya sangat terjangkau. Ini juga menjadi tantangan bagi Badan Pangan Nasional dan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian kedepan bagaimana mi instan dibuat tidak lagi dari gandum namun dari bahan lain yang ada di Indonesia," cetusnya.
Syamsir menyebut, gandum memang tidak bisa tumbuh baik di Indonesia karena iklimnya yang tidak cocok sehingga harus impor.
"Sekali lagi, jangan tergantung dengan mi instan. Kalau bagi kaum menengah kenaikan harga mi instan mungkin tidak terlalu bikin pusing, namun bagi masyarakat menengah ke bawah dan mahasiswa kenaikan ini bikin terpukul," ujarnya.
Pantauan Gatra.com di sejumlah toko ritel modern dan mini market di Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, kenaikan mi instan sudah terjadi dalam seminggu terakhir.
"Harga Indomie goreng pada awal Januari 2022 masih Rp3.000 per bungkus. Seminggu terakhir naik Rp3.500 per bungkus," ujar Wahidah, karyawan toko ritel modern di bilangan Jalan Hasan Basri Kayutangi Banjarmasin.
Pedagang makanan dan minuman di Jalan Golf Kota Banjarbaru, Hariyanto mengatakan, Indomie Kuah Rasa Ayam Bawang 1 dus isi 40 bungkus di bulan April 2022 masih dibanderol Rp96.900. "Jadi per bungkus harganya adalah Rp2.422,5 atau jika dibulatkan Rp2.500
Namun awal Agustus 2022 sudah menjadi Rp 2.700 per bungkus," bebernya.
Salah satu penyuka mi instan di Kota Banjarmasin, Anang Fahmi mengaku sangat keberatan jika harga mi instan bakal naik sampai tiga kali lipat. "Lebih baik stop saja makan mi instan. Mending uangnya di belikan beras 1 liter, cukup untuk makan satu hari," ujarnya masygul.