Home Ekonomi Potensi Udang Vanamae di Purworejo Tinggi, Sayangnya, Belum Optimal

Potensi Udang Vanamae di Purworejo Tinggi, Sayangnya, Belum Optimal

Purworejo, Gatra.com- Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, memiliki potensi sebagai penghasil udang. Saat ini ada 380 petambak udang yang lokasi tambaknya berada di sepanjang pesisir laut selatan kabupaten ini.

Hal itu mengemuka pada acara Sosialisasi Kebijakan Bantuan Pemerintah Bidang Perikanan Budidaya yang diadakan oleh Anggota DPR RI Komisi IV, Vita Ervina dan Kementrian KKP di Balai Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (14/08/2022).

Peserta sosialisasi adalah 50 petambak udang, dihadiri pula oleh Koordinator perbenihan air tawar Kementerian KKP, Ir Ahmad Jauri Pamungkas Kementrian KKP, Kadinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purworejo Wiyoto Harjono, Forkompincam Purwodadi serta Kades Jatimalang Suwarto.

"Potensi udang vanamae Kabupaten Purworejo ini sangat besar. Tetapi lahan belum berkembang karena masing-masing petambak berusaha sendiri, belum ada kelompok sehingga belum ada bantuan yang masuk," kata Vita.

Untuk memperoleh bantuan, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, syarat mutlak haruslah berbentuk kelompok. "Target ekspor udang kita 2 juta ton, saya berharap, Kabupaten Purworejo bisa ikut berperan. Kabupaten tetangga, Kebumen, akan dibangun shrimp estate (kawasan udang terpadu), berharap kelak di sini juga ada," harap politisi cantik itu.

Karena belum terbentuk kelompok, maka perlu dilakukan sosialisasi bantuan pemerintah. Dari semua dapilnya (Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Magelang, Purworejo dan Kota Magelang), hanya di Purworejolah bisa dilaksanakan sosialisasi kampung perikanan budidaya serta bantuan-bantuan dari pemerintah.

Sementara itu, Kepala Dinas LH, Wiyoto Harjono menjelaskan bahwa, wilayah Kabupaten Purworejo 'hanya' memiliki garis pantai seoanjang 21,5 KM. "Perikanan tangkap kita miliki di tiga kecamatan, ada lima Tempat Pelelangan Ikan (TPI), nelayan 776 orang serta perahu sejumlah 152. Akibat ombak besar, maka produksi (hasil tangkapan) belum optimal," kata Wiyoto.

Sedangkan jumlah petambak udang yang ada 380 petambak. Meskipun tak terlalu banyak petani budidaya udang, akan tetapi hasil produksinya tinggi. Tercatat, kata Wiyoto, pada tahun 2021 hasil panen udang sebajyak 2.291 ton dengan pendapatan Rp152, 8 M.

"Para petambak udang memang hanya bisa membuat tambak di wilayah pesisir. Karena kalau tidak, air payaunya sulit. Akan kami optimalkan, caranya akan kita cari satu tempat yang bisa menjadi pilot project tambak udang terintegrasi. Hampir 12 tahun kondisi ini (tambak udang) belum optimal tapi secara tonase cukup tinggi," katanya.

Diakuinya, tantangan untuk mewujudkan kawasan udang terintegrasi cukup besar. Karena itulah, sinergi dari berbagai pihak akan bisa diwujudkan.

1869