Tangerang Selatang, Gatra.com - Hyundai Stargazermenjadi bintang baru di anjungan Hyundai Motor Indonesia (HMID) di Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2022. Minivan yang baru saja diluncurkan secara resmi ini sudah bisa dipesan. Menurut Uria Simajuntak, head PR HMID mengatakan sudah menerima 2000 SPK dari masa pre-booking hingga menjelang GIIAS 2022.
Untuk menghadirkan produk yang memuaskan konsumennya, desainer Hyundai merancang interior Stargazeragar memberi kenyamanan maksimal. Salah satunya dengan merancang agar penumpang terisolir dari hiruk pikuk jalan yang diarunginya.
Para desainer Hyundai memberi perhatian lebih pada penumpang kursi belakang. Proses keluar masuk dibuat semudah mungkin. caranya dengan membuat akses keluar masuk selega mungkin. Saat kursi kedua dilipat kedepan, ruang kaki dibuat lebar 350mm, hip space 430 mm dan head space juga lebih luas. Pijakan kaki dibuat selebar 130mm sehingga dengan space yang tersedia memudahkan orang-orang untuk keluar masuk baris ketiga.
"Dipermudah lagi dengan finger pocket buat pegangan saat masuk ke dalam dan hand form untuk mendorong badan beranjak keluar dari mobil," kata Bonar Pakpahan product expert HMID. Untuk versi captain seat ada ruang selebar 170mm untuk sirkulasi penumpang ke baris ketiga.
Jika kursi baris ketiga dipakai, maka ruang bagasi yang tersedia hanya 200 liter. Jika kursi baris ketiga dilipat, tercipta ruang bagasi sebanyak 500 liter. Untuk menghasilkan ruang bagasi yang cukup legar, lebar ruang bagasi dari dinding bagasi kiri ke kanan sepanjang 1200mm. Tinggi ruang bagasi dihitung dari lantai hingga sejajar pundak kursi 500 mm. Opening widht 1060mm dan tinggi dari tanah ke bibir bumper (lift over height) 710mm. plus masih ada luggage tray dibawah lantai bagasi.
"Ada beberapa pihak yang mendapatkan informasi yang kurang tepat mengenai AC 2nd row. Jadi AC baris kedua untuk tiga trim yaitu Trend, Style dan Prime, dilengkapi dengan evaporator, sementara Active tidak dilengkapi dengan evaporator," tambah Bonar.
Struktur kerangka dengan high tensile strengh dengan kekuatan berbeda-beda tapi strategis penempatannya. Hasilnya kerangka ringan tapi kuat melindungi dan bisa mengalirkan energi benturan menjauh dari kompartemen penumpang. Ditambah structural adhesive yang membuat aspek NVH (noise, vibration, harshness) semakin baik. Tingkat kekakuan juga ditingkatkan.
Baca juga: Mengapa Hyundai Stargazer Memilih Desain One Curve?
Mobil dengan coefficient of drag 0.32 -yang cukup istimewa untuk sebuah mpv- menggunakan mesin yang sama seperti yang digunakan Hyundai Creta. ada dua dua highlight technologi pada mesin Stargazer.
Yang pertama adalah DFPI (dual port fuel injection). Di mesin ini ada dua injector penymprot fuel ke ruang bakar sehingga bisa memaintain rasio campuran udara dan fuel yang stabil. jika rasio udara dan fuel, ter-mix dengan baik, terkabut dengan baik, bisa dihasilkan proses pembakaran sempurna, stabil, hasilnya peforma bagus dan fuel efficiency bagus pula. Benefit lain, memperbaiki exhaust gas recirculation (mengembalikan bahan bakar yang tidak terbakar di exhaust kembali ke ruang bakar). Tujuannya untuk mengurangi emisi yang berlebih. Dengan improve rasio EGR, fuel economi menjadi lebih baik, emisi particulate matter bisa ditekan cukup drastis. Sayangnya Hyundai enggan membuka berapa konsumsi bahan bakar tiap kilometer
Yang kedua adalah ITMS (itegrated termal management system) mengatur jumlah dan pola aliran coolant sehingga sesuai kebutuhan mesin. Sehingga mesin bisa bekerja selalu dalam kondisi optimal.
Pilihan transmisi Stargazerada dua yaitu 6 MT dan IVT. Transmisi manual tersedia pada varian Active dan Trend. IVT pada dasarnya transmisi CVT. Bedanya IVT memberi kesenangan berkendara yang absen pada transmisi CVT. Setelah dipelajari para engineer Hyundai, yang hilang adalah sensasi perpindahan gigi. Jadi ketika ada sensasi perpindahan gigi, maka ada kenikmatan tersendiri yang dirasakan pengemudi. Maka dari situ dibuat teknologi IVT yaitu virtual shifting patern. jadi semua kelebihan CVT ada di IVT plus keasyikan berkendara.
Hyundai menyematkan sebagian besar fitur Hyundai SmartSense yang biasanya dapat ditemukan pelanggan di produk premium Hyundai lainnya, seperti:
High Beam Assist (HBA), fitur yang dapat secara otomatis menyesuaikan jangkauan lampu depan (beralih antara high beam dan low beam) kendaraan, tergantung dari kecerahan kendaraan lawan yang terdeteksi atau kondisi jalan tertentu.
Forward Collision Avoidance Assist (FCA), dirancang untuk membantu mendeteksi dan memantau kendaraan dari arah depan atau membantu mendeteksi pejalan kaki atau pengendara sepeda di jalan raya dan memperingatkan pengemudi bahwa tabrakan akan segera terjadi dengan pesan peringatan dan peringatan yang dapat didengar juga jika perlu, lakukan pengereman darurat.
Driver Attention Warning (DAW), dapat membantu menentukan tingkat perhatian pengemudi dengan menganalisis pola mengemudi dan waktu mengemudi saat kendaraan dikendarai. Driven Attention Warning akan merekomendasikan waktu istirahat saat tingkat perhatian pengemudi turun di bawah tingkat tertentu.
Manual Speed Limit Assist (MSLA), fitur ini dapat mengatur batas kecepatan saat pengemudi tidak ingin mengemudi di atas kecepatan tertentu. Jika hendak mengemudi di atas batas kecepatan yang telah ditentukan, fungsi peringatan akan beroperasi, hingga kecepatan kendaraan kembali dalam batasnya.
Lane Keeping Assist (LKA) dirancang untuk mendeteksi marka jalan atau tepi jalan saat berkendara di atas kecepatan tertentu. Fitur ini akan memperingatkan pengemudi jika kendaraan menjauh dari jalur tanpa menggunakan lampu sein atau secara otomatis akan membantu pengemudi untuk mencegah kendaraan keluar jalur.
Lane Following Assist (LFA), dirancang untuk membantu mendeteksi marka jalur dan/atau kendaraan di jalan, serta membantu mengarahkan roda kemudi untuk membantu menjaga kendaraan di jalur.
Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA), didesain untuk membantu mendeteksi dan memantau kendaraan yang mendekat di area blind spot pengemudi dan memperingatkan pengemudi adanya kemungkinan tabrakan melalui peringatan berupa pesan dan notifikasi yang dapat terdengar. Selain itu, jika ada risiko tabrakan saat mengemudi di luar tempat parkir, fitur ini dapat membantu menghindari tabrakan dengan mengerem secara otomatis.
Rear Cross Traffic Collision Avoidance Assist (RCCA), didesain untuk membantu mendeteksi kendaraan yang mendekat dari sisi kiri dan kanan saat kendaraan berjalan mundur, serta memperingatkan pengemudi bahwa ada kemungkinan terjadi tabrakan lewat peringatan berupa pesan dan notifikasi yang dapat terdengar. Selain itu, fitur ini juga membantu pengereman untuk mencegah terjadinya tabrakan.
Rear View Monitor (RVM), memperlihatkan area belakang kendaraan untuk membantu pengemudi saat parkir atau mundur.
Parking Distance Warning (PDW), berguna membantu pengemudi mendeteksi jarak antara badan mobil depan dan belakang dengan objek atau tembok saat hendak parkir.
Safe Exit Warning (SEW), fitur yang dapat memberikan peringatan untuk menghindari tabrakan atau kecelakaan dengan kendaraan yang sedang melaju dari arah belakang di saat penumpang di baris kedua sedang turun dari mobil.
Hyundai telah melengkapi Stargazer dengan banyak fitur keamanan terdepan lainnya yang akan bekerja secara signifikan dalam membantu pemiliknya untuk berkendara lebih aman, seperti:
Hill-start Assist Control (HAC), membantu mencegah kendaraan mundur saat menghidupkan mesin di tanjakan. Sistem akan mengoperasikan rem secara otomatis selama kurang lebih 2 detik (maksimal 5 detik saat pedal akselerator sedikit diinjak selama pengoperasian HAC) dan melepaskan rem setelah 2 detik atau saat pedal akselerator diinjak.