Home Internasional Iran Siapkan Peluncuran Tiga Satelit Luar Angkasa

Iran Siapkan Peluncuran Tiga Satelit Luar Angkasa

Teheran, Gatra.com - Juru bicara pemerintah Teheran mengatakan Iran menyiapkan tiga versi lagi dari satelit yang akan diluncurkan minggu ini oleh Rusia.

Sebelumnya satelit Khayyam meluncur ke orbit pada hari Selasa. Peluncuran itu memicu tuduhan AS bahwa satelit dimaksudkan untuk mata-mata. Iran menolak klaim Washington dan menyebut sebagai sikap "kekanak-kanakan."

“Pembangunan tiga satelit Khayyam lainnya dengan partisipasi ilmuwan Iran ada dalam agenda pemerintah,” kata juru bicaranya Ali Bahadori-Jahromi di Twitter, dikutip AFP, Jumat (12/8).

Sebelumnya, roket Soyuz-2.1b mengirim satelit Iran ke orbit dari Baikonur Cosmodrome yang dikendalikan Moskow di Kazakhstan.

Menanggapi peluncuran tersebut, Washington mengatakan kerjasama Rusia yang berkembang dengan Iran harus dilihat sebagai "ancaman besar". Namun kepala Badan Antariksa Iran, Hassan Salarieh, menolak tuduhan itu.

Dia mengatakan Khayyam dirancang untuk memenuhi kebutuhan Iran akan krisis dan manajemen perkotaan, sumber daya alam, pertambangan, pertanian, dan sebagainya.

“Khayyam dibangun oleh Rusia di bawah pengawasan Iran,” kata Salarieh pada konferensi pers pada hari Rabu.

Menjelang peluncuran, The Washington Post mengutip pejabat intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Rusia berencana untuk menggunakan satelit selama beberapa bulan atau lebih untuk membantu upaya perangnya, sebelum mengizinkan Iran mengambil alih.

Badan antariksa Iran menekankan pada hari Minggu bahwa mereka akan mengendalikan satelit "sejak hari pertama", sebagai reaksi nyata terhadap laporan tersebut.

Khayyam, sengaja dipilih Iran karena terkenal sebagai seorang penyair di zaman Persia abad ke-11 dengan nama Omar Khayyam. Itu bukan satelit Iran pertama yang ditempatkan Rusia ke luar angkasa.

Sebelumnya, pada tahun 2005, satelit Sina-1 Iran juga diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk Rusia.

Peluncuran satelit baru terjadi sehari setelah Uni Eropa mengajukan "teks akhir" pada pembicaraan, penyelamatan kesepakatan 2015 yang bertujuan mengekang ambisi nuklir Iran, yang menurut Teheran sedang ditinjau.

Amerika Serikat menuduh Iran secara efektif mendukung perang Rusia melawan Ukraina, sembari mengadopsi istilah "selubung netralitas".

Iran menegaskan program luar angkasanya hanya untuk tujuan sipil dan pertahanan, dan tidak melanggar kesepakatan nuklir 2015, atau perjanjian internasional lainnya.

Pemerintah Barat khawatir bahwa dengan sistem peluncuran satelit tersebut, dapat menggabungkan teknologi yang dipertukarkan dengan yang digunakan dalam rudal balistik, dan mampu mengirimkan hulu ledak nuklir. Suatu pandangan yang selalu ditolak Iran.

184