Surabaya, Gatra.com - Sebanyak 150 ASN Jatim menerima Anugerah Satyalencana Karya Satya di Gedung Negara Grahadi, Jumat (12/8) pagi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyematkan lencana penganugerahan tanda kehormatan RI tersebut kepada seluruh penerima.
Penyematan lencana ini menjadi hal yang luar biasa mengingat pada momen-momen sebelumnya lencana Anugerah Satyalancana Karya Satya dikirim pemerintah pusat lewat pos ke alamat masing-masing ASN.
Hal tersebut berubah sejak Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur. Tradisi penganugerahan Satyalancana Karya Satya secara khusus diseremonialkan dan dilakukan pemenyatan lencana langsung satu per satu pada penerima. Hal tersebut menjadikan anugerah itu lebih berkesan dan lebih sakral.
"Jika tidak diacarakan dan hanya dikirim pos, maka lencana penghargaan ini akan hanya disimpan di laci begitu sampai ke alamat penerima. Namun dengan penyematan seperti ini, maka ada apresiasi khusus yang diberikan negara untuk para ASN yang telah mengabdi,” tegas Gubernur Jawa Timur.
Khofifah menyatakan bahwa saat menyematkan lencana, ia membacakan bismillah untuk satu-satu penerima.
“Terdengar atau tidak terdengar, saya membacakan bismillahirrahmanirrahim. Itu artinya ada doa bagi bapak ibu sekalian untuk semua yang mendapatkan anugerah ini. Doa kita pada hari jumat yang mudah-mudahan penuh berkah ini Allah SWT melimpahkan kasih sayangnya kepada kita semua,” terang Khofiah ketika memberikan amanah dalam acara tersebut.
Sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 104/TK/Tahun 2021 tentang pengangerahan Tanda Kehormatan Satyalancana karya Satya yang ditetapkan di Jakarta tanggal 27 September 2021, total terdapat 3.300 ASN Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan ini. Pemberian tanda kehormatan tahap pertama tersebut, merupakan salah satu rangkaian peringatan pada Hari Kemerdekaan RI ke-77.
Khofifah menyematkan Satyalancana Karya Satya kepada 150 ASN, yang terbagi atas masa pengabdian 30, 20, dan 10 tahun, masing-masing 50 orang ASN. Gubernur Jatim menegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi seluruh dedikasi dan pengabdian yang dilakukan oleh para ASN di masing-masing institusi tempat mereka mengabdi.
Gubernur Jatim itu juga mengharapkan agar semua dedikasi, loyalitas, dan kerja para penerima penghargaan tercatat sebagai amal jariyah. Ia juga berharap agar semua yang telah dilakukan tidak dilihat hanya sebagai tupoksi saja.
Tidak hanya itu, penghargaan ini menurutnya tak ubahnya seperti injeksi semangat bagi para ASN di lingkungan Pemprov Jatim agar semakin bersemangat dalam bekerja agar Jatim bisa Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, seperti tema HUT RI ke 77.
"Ini menjadi bagian dari proses injeksi semangat para ASN Jawa Timur, bagaimana di HUT RI ke 77 ini yang semangatnya adalah Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat tidak bisa dibangun tanpa strong partnership dan strong komitmen," pesan Khofifah.
Salah satu penerima penghargaan yang hadir dalam acara tersebut adalah Ganik Endah Sriwahyuni. Ia merupakan Pembina Tata Usaha di SLB Negeri Cerme, Gresik. Baginya yang telah mengabdi selama 34 tahun sejak tahun 1988, momen ini menjadi sejarah dan bukti bahwa negara menghargai pengabdian dan pekerjaan yang telah dilakukannya.
"Saya seperti tidak bisa berkata-kata, karena saya baru mendapatkan info tadi malam dari seorang teman. Saya sangat senang sekali bertemu dengan Ibu Gubernur. Semoga teman-teman saya yang lain di SLB Negeri Cerme Gresik juga tahun depan mendapatkan Satyalancana. Ini sebuah tanda pengabdian yang akan menjadi kenangan berharga memasuki masa pensiun ke depan. Terimakasih Ibu Gubernur," ujar Ganik sambil mengusap air mata.
Tak berbeda jauh dengan Ganik, Supoyo, seorang Pembina Tata Usaha di SMK Negeri 1 Trowulan Mojokerto juga menjadi salah satu penerima Satyalancana Karya Satya 2022 pada deretan ASN yang mengabdi selama 30 tahun.
"Saya telah mengabdi selama 36 tahun. Sebenarnya saya kurang lebih 41 tahun mengabdi, namun 5 tahun sebelumnya saya hanya tenaga honorer," kata Supoyo.
Supoyo bercerita, jika letak kebahagiaan dari sebuah pengabdian seorang ASN yakni dapat melihat masyarakat merasa puas dengan kinerja yang dirinya lakukan.
"Kalau masyarakat puas, kita ikut senang. Karena ini adalah bentuk pengabdian di birokrasi. Alhamdulillah, terkait kesejahteraan tenaga kependidikan yang sebelumnya terlambat, akhir-akhir ini berkat bantuan Ibu Gubernur sudah diperhatikan," ujarnya.
Acara tersebut ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan proses foto bersama Gubernur Jawa Timur secara bergantian dan tetak mematuhi protokol kesehatan.