Jenewa, Gatra.com - Kepala hak asasi PBB pada Kamis menyuarakan kekhawatiran tentang jumlah anak-anak Palestina yang terbunuh dan terluka bulan ini, dan menuntut mereka bertanggung jawab.
Pekan lalu tiga hari konflik intens antara Israel dan militan Jihad Islam di daerah kantong Palestina, yang padat penduduknya di Gaza.
“Menyakiti anak mana pun selama konflik sangat mengganggu,” kata komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, Michelle Bachelet dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Kamis (11/8).
“Pembunuhan dan melukai begitu banyak anak tahun ini tidak masuk akal,” katanya.
Serangan udara dan artileri Israel menargetkan posisi kelompok Jihad Islam.
Dikatakan bahwa 19 anak Palestina telah terbunuh di wilayah Palestina dalam kerusuhan baru-baru ini, menjadikan jumlah total tahun ini menjadi 37.
Tujuh belas anak-anak tewas selama permusuhan Gaza dari 5-7 Agustus, sementara dua lagi tewas pada hari Selasa dalam operasi penegakan hukum Israel di Tepi Barat.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB OHCHR mengatakan bahwa di antara 48 warga Palestina yang tewas dalam konflik Gaza pekan lalu, setidaknya ada 22 warga sipil. Mereka termasuk 17 anak-anak dan empat wanita.
“Dari 360 warga Palestina yang dilaporkan terluka, hampir dua pertiganya adalah warga sipil, termasuk 151 anak-anak, 58 wanita dan 19 orang tua,” kata OHCHR.
“Dalam sejumlah insiden, anak-anak adalah mayoritas korban,” kata kantor Bachelet.
“Melancarkan serangan yang mungkin diharapkan secara tidak sengaja membunuh atau melukai warga sipil, atau merusak objek sipil, dengan cara yang tidak proporsional, dengan keuntungan militer yang nyata dan langsung diantisipasi, adalah dilarang,” katanya.
"Serangan seperti itu harus dihentikan," tegasnya.
Kantor Bachelet mengatakan juga bahwa tindakan itu melanggar hukum humaniter internasional, kelompok bersenjata Palestina juga melancarkan ratusan roket dan mortir dalam serangan membabi buta, menyebabkan korban sipil dan kerusakan objek sipil di Israel dan Gaza.
Israel bersikeras bahwa beberapa korban kematian warga sipil termasuk anak-anak dibunuh oleh roket Jihad Islam yang gagal atau salah tembak.
Bachelet menyerukan penyelidikan atas semua insiden di mana ada orang yang terbunuh atau terluka.
“Kurangnya akuntabilitas hampir total tetap ada di wilayah Palestina yang diduduki,” katanya.
“Baik untuk pelanggaran hukum humaniter internasional oleh semua pihak dalam permusuhan di Gaza, atau untuk pelanggaran berulang Israel terhadap hukum hak asasi manusia internasional, dan hukum pendudukan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur,” katanya.