Bangkok, Gatra.com - Malaysia menginginkan akhir yang jelas dalam proses perdamaian Myanmar. Kuala Lumpur pun menganjurkan keterlibatan langsung negara-negara ASEAN dengan lawan junta Myanmar, serta membawa negara-negara lain ke dalamnya.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, dalam kunjungannya ke Thailand, Rabu (10/8). Saifuddin pun menyebut sangat penting bagi negara anggota ASEAN untuk mendukung rakyat Myanmar secara moral, serta terlibat dengan kelompok-kelompok oposisi yang dibentuk pasca kudeta, termasuk pemerintahan bayangan yang dilarang oleh junta.

“Sekarang itu hanya satu sisi. Kami hanya melibatkan junta,” ujar Saifuddin, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu, militer Myanmar telah berkali-kali mendesak negara-negara anggota ASEAN untuk tidak menghubungi kelompok oposisi yang mereka sebut teroris.

Saifuddin pun mengatakan bahwa para Menteri Luar Negeri negara-negara ASEAN pada pekan lalu telah membahas kemungkinan untuk mencari dukungan dari pihak ketiga. Nantinya, dukungan tersebut akan membantu proses perdamaian yang dipimpin ASEAN, sebagai satu-satunya proses diplomatik yang dapat dilakukan.

“Beberapa dari kami menyebutkan bahwa ASEAN tidak dapat melakukannya sendiri. Oleh karena itu, kami mungkin harus melibatkan beberapa mitra dialog ASEAN kami,” tukas Saifuddin tanpa menyebutkan nama negara mana pun.

Ia juga menyarankan agar utusan khusus ASEAN untuk Myanmar nantinya harus memiliki masa jabatan lebih dari satu tahun, agar dapat bekerja dengan lebih efektif.

Sementara itu, sebagaimana diketahui, militer Myanmar kini telah dibanjiri kecaman secara global, setelah sebelumnya mengeksekusi empat aktivis politik terkait gerakan perlawanan. Pihak militer pun melakukan pembelaan, dengan menyebut eksekusi sebagai tindakan yang sah dan perlu.