Jakarta, Gatra.com - Tiga partai dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menggarisbawahi perlunya kebersamaan dan kekompakkan, demi mendukung Indonesia menjadi negara yang kokoh, kuat, dan maju.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, usaia KIB mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Jakarta, Rabu (10/8).
Menurut Zulkifli, sudah waktunya bagi demokrasi saat ini untuk menghasilkan nilai-nilai yang akan menghasilkan kesetaraan, keadilan, dan harmoni untuk saling mencintai dan menghormati.
"Kita bosan kan, kalau bermusuhan itu? Kalau kelamaan bosan juga. Nah, itu prasyarat kalau kita, kata Pak Airlangga (ketum Golkar), nanti 2035 akan menjadi negara maju," ujar Zulkifli.
Zulkifli menyebut, ketiga partai anggota KIB akan senantiasa mematangkan gagasan-gagasan agar Indonesia mencapai 2035 itu menjadi negara yang maju.
Terkait persatuan tadi, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto menambahkan bahwa KIB saat ini mengutamakan kebersamaan. Terlebih, menurutnya, Indonesia merupakan negara yang besar. Diperlukan kerja sama dan langkah secara inklusif untuk dapat menata Indonesia.
"Dan tentu, periode 2024 adalah krusial, makanya kita butuh lebih banyak pemikiran agar kita menjadi selamat, menjadi negara yang maju," ujar Airlangga.
Airlangga memberikan pesan persatuan, bahwa politik yang KIB dukung adalah politik penyatuan. Dengan kata lain, politik yang inklusif bukan primordial.
Sementara, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa juga menyampaikan keinginan KIB terhadap pemilu ke depannya.
"Seperti tadi yang disampaikan Pak Zul dan Pak Airlangga, ke depan kita ingin menghadirkan sebuah pemilu yang cerdas. Pemilu yang tidak membelah tidak kemudian A atau B, kanan kiri. Kita ingin sesuatu yang inklusif itu tadi, dan saya mengatakan, pemilu yang cerdas itu yang kita inginkan," ujar Suharso.