Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Pengurus Badan Koordinasi Akademik, Hibah, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pendidikan Tinggi Kristen di Indonesia (BKAP3-PTKI), Lidia Sandra, mengatakan, komitmen penyiapan calon pemimpin di masa depan harus mengedepankan koordinasi dan kolaborasi perguruan tinggi.
Menurut Lidia, kolaborasi perguruan tinggi dalam membentuk bibit pemimpin sangatlah penting guna menjawab masalah dunia Pendidikan tinggi secara bersama dalam kebersamaan.
"Di sini karakter pemimpin berperan penting karena harus menjadi teladan dalam mendidik dan mutlak diperlukan integritas yang tinggi. Kami siap mengemban tugas dengan penuh optimisme," ujar Lidia dalam acara Peneguhan Dewan Pengurus BKAP3-PTKI masa bakti 2022-2024, di Jakarta, Selasa (9/8)
Selain itu, menurut Lidia calon-calon pemimpin di perguruan tinggi juga diharapkan mampu menjawab tantangan cukup besar akan selalu ada seiring melajunya era globalisasi dan informasi yang serba instan dan praktis. Oleh karenanya, penggodokan sdm pemimpin di masa depan harus menitikberatkan pengembangan karakter.
"Dikhawatirkan pula pendidikan akan lebih mementingkan hasil daripada proses, lebih bersifat pragmatis daripada konseptual, atau pendidikan hanya sebagai penguasaan dan transfer ilmu dan teknologi," tambahnya.
Wakil Rektor I Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) itu menilai, menyikapi kondisi demikian, perguruan tinggi perlu memberi porsi yang berimbang pada kegiatan yang memuat unsur softskills. Sehingga peserta didik akan unggul secara akademik sekaligus tetap manusiawi.
"Tantangannya adalah siapkah para pemimpin pendidikan tinggi Kristen menghadapi era disrupsi yang melanda dunia? Nilai-nilai keTuhanan atau keagamaannya diwujudnyatakan, tidak having religious, tetapi being religious. Menghadapi masalah bersama, dalam kebersamaan," jelasnya.