Jakarta, Gatra.com– Kepingan puzzle drama kematian Brigadir Josua mulai menemukan konstruksinya. Alaha Muhammad Boerhanuddin pengacara Bharada E mengungkapkan serpihan informasi itu. Dia menegaskan saat kejadian Ferdy Sambo, atasan Bharada E berada di lokasi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Puzzle informasi ini menyetip cerita Ferdy Sambo sedang test PCR. Juga cerita baku tembak terancam gugur oleh puzzle informasi lainnya.
Disinyalir tidak adanya baku tembak hal tersebut berdasarkan pengakuan dari Bharada E kepada pengacaranya tersebut. “Pengakuan dia tidak ada baku tembak, yang adapun proyektil atau apa yang dilokasi katanya alibi,” ujar Muhammad Boerhanuddin
Bharade E juga menjelaskan kepada pengacaranya bahwa senjata yang dimiliki Brigadir J digunakan untuk menembak jari kanannya tersebut. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada baku tembak
Senjata Brigadir J juga digunakan untuk menembak ke segala arah agar terkesan ada baku tembak. Pengacara Bharada E belum mau memberikan informasi berapa kali Bharada E diperintahkan untuk menembak. “Ya nanti pengembangan penyidikan, itu terlalu detil kalau saya itukan,” ujarnya.