Home Hukum Mensos Risma Jenguk Anak SMP Korban Penyekapan, Sempat Linglung

Mensos Risma Jenguk Anak SMP Korban Penyekapan, Sempat Linglung

Pati, Gatra.com- Menteri Sosial, Tri Rismaharini menaruh perhatian besar terhadap kasus dugaan penyekapan dan pencabulan yang menimpa seorang anak dibawah umur di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Bahkan disela kesibukannya Menteri Sosial meluangkan waktu untuk bertandang di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani, untuk menjenguk korban yang masih berusia 14 tahun yang sedang menjalani perawatan di RSUD RAA Soewondo Pati, Ahad (7/8).

Berdasarkan pantauan di lokasi, pada jam 17.30 WIB, rombongan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, tiba di rumah sakit daerah tersebut.

Risma nampak langsung menuju ruangan korban dugaan pencabulan yang masih duduk di bangku SMP itu, dengan didampingi Direktur RSUD RAA Soewondo Pati dan Kapolres Pati AKBP Christian Tobing.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini mengatakan, kondisi korban saat ini berangsur membaik. Jauh lebih bugar dibandingkan kali pertama dievakuasi pihak kepolisan dan Dinsos Pati ke rumah sakit.

Karena saat ditemukan sempat linglung.  "Kondisinya sudah lebih baik, jauh lebih kuat dibandingkan di awal, kondisi psikis dan fisiknya menurut dokter dia tidak dapat mengenal siapa-siapa. Namun hari kedua sudah bisa mengenal," ujarnya seusai menjenguk korban, Ahad petang.

Kasus yang melibatkan anak di bawah umur, diungkapkannya selalu mendapatkan perhatian lebih. Untuk itu ia rela meluangkan waktu untuk memastikan kesehatan fisik maupun mental korban.

"Saya setiap hari ada media scanning, kemarin saya dari Bangkalan, jadi ketika saya perlu, saya datang, saya kesini saya komunikasi sama pak Kapolres, dan langsung kemari. Saya ingin memastikan itu," terangnya.

Imbuh Risma, saat ini pihak kepolisian telah mengantongi identitas pelaku kasus dugaan penyekapan dan pencabulan terhadap korban yang masih berusia sekolah tersebut "Jadi beliaunya (Kapolres Pati) sudah menyampaikan karena sudah diketahui persis siapa pelakunya," ungkapnya.

Iapun meminta agar pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Mengingat korbannya adalah anak-anak yang memiliki masa depan yang masih panjang.

"Saya ingin memberikan perlindungan kepada anak-anak, jangan sampai ini terulang lagi di tempat lain. Siapapun, jangan sampai terulang lagi. Ada beberapa kasus yang sama masuk, supaya tidak terulang lagi. Terutama anak-anak kita, bisa banyak belajar dan tidak terjadi pada dirinya. Jadi tidak mudah digoda dan dirayu. Karena mereka harus memikirkan masa depannya," bebernya.

Risma berpesan kepada para pelajar, agar tidak mudah dibujuk rayu oleh orang yang baru dikenal. Terlebih orang yang dikenal dari media sosial (Medsos).

"Pesan, bahwa orang yang terdekat adalah ibumu bukan media sosial. Jadi seolah-olah anak-anak dekat dengan orang di Medsos, padahal itu adalah sebuah jebakan untuk menarik mereka. Saya pesan kepada anak-anak ku semuanya jiwa kalian, badan kalian, adalah milik kalian, selama belum waktunya jangan sampai kalian disentuh oleh siapapun," imbaunya.

Sebelumnya, Kamis (4/8) Bocah SMP di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diduga menjadi korban penculikan dan perkosaan. Mirisnya penyekapan tersebut berlangsung selama 4 bulan. Korban yang masih berumur 14 tahun itu kelaparan, infeksi organ vital, dan hamil 4 bulan.

N warga Desa Keboromo, Kecamatan Tayu, Pati, Provinsi Jawa Tengah hilang sejak awal Mei, sekitar 4 bulan yang lalu. Dia ditemukan keluarganya di Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti, atau 9 kilometer dari rumahnya.

248