Manila, Gatra.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menuduh China melakukan langkah tidak bertanggung jawab dengan menghentikan saluran komunikasi utama atau dialog militer dengan Washington. Ia mengatakan tindakan AS ‘melindungi ‘ Taiwan menunjukkan langkah memprioritaskan resolusi damai menuju penggunaan kekuatan.
Komentar Blinken muncul ketika pesawat dan kapal perang China kembali berlatih pada hari Sabtu untuk menyerang Taiwan.
Tindakan itu bagian dari serangkaian langkah yang diambil Beijing, setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi awal pekan ini.
“Pembalasan China dalam menghentikan proses bilateral di delapan bidang utama termasuk pertahanan, narkotika, kejahatan transnasional dan perubahan iklim adalah langkah yang akan menghukum dunia, bukan hanya Amerika Serikat,” kata Blinken dalam konferensi pers di Manila, dikutip Reuters, Sabtu (6/8).
"Itu termasuk beberapa saluran militer ke militer, yang penting untuk menghindari miskomunikasi dan menghindari krisis," tambahnya.
"Menangguhkan kerja sama iklim tidak menghukum Amerika Serikat, itu menghukum dunia, khususnya negara berkembang. Kita seharusnya tidak menyandera kerja sama dalam masalah yang menjadi perhatian global karena perbedaan antara kedua negara kita," ujarnya.
Dikatakan bahwa langkah mengatasi perubahan iklim telah menjadi bidang utama kerja sama antara dua negara adidaya, dan dua penghasil emisi gas rumah kaca terbesar.
Blinken mengatakan Amerika Serikat telah mendengar kekhawatiran dari sekutu tentang apa yang disebutnya tindakan berbahaya dan destabilisasi China di sekitar Taiwan, namun Washington akan tetap stabil dalam menangani situasi tersebut.
Dia mengatakan telah menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada pertemuan regional di Kamboja bahwa Amerika Serikat bertekad untuk menjaga saluran komunikasi, agar tidak terjadi kesalahan perhitungan, seperti yang diharapkan oleh negara-negara di seluruh dunia.
"Jadi saya perjelas, Amerika Serikat tidak percaya bahwa kepentingan Taiwan, kawasan, atau keamanan nasional kita sendiri untuk meningkatkan situasi," katanya.
“Kami akan menjaga saluran komunikasi kami dengan China tetap terbuka, dengan maksud untuk menghindari eskalasi karena kesalahpahaman atau miskomunikasi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa AS tetap akan mempertahankan dialog dan bisa dibilang lebih penting ketika kita berada dalam periode ketegangan yang meningkat ... Kami berusaha untuk mengurangi ketegangan itu. Kami pikir dialog adalah elemen yang sangat penting dari itu," katanya.