Jakarta, Gatra.com - Generasi milenial menjadi Kelompok Masyarakat yang perlu disasar dalam upaya peningkatan literasi digital. Tak mengherankan, dalam laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Juni 2022 lalu, ditemukan bahwa kelompok umur 19-34 tahun yang memiliki penetrasi internet sebesar 98,64 persen.
Merespon hal tersebut, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggagas Pekan Literasi Digital, yang merupakan bentuk upaya meningkatkan pemahaman atas pemanfaatan teknologi digital dengan tepat guna dan bertanggung jawab.
Dewan Pengarah Siberkreasi dan ICT Watch, Donny BU, sebagai salah satu narasumber diskusi berpandangan salah satu poin literasi digital yang perlu ditekankan pada kalangan milenial adalah soal Keamanan Digital dalam praktik fundamental privasi dan sekuriti digital personal.
“Security Update harus rutin dilakukan karena perangkat lunak apapun membutuhkan perawatan dan perbaikan untuk memperbaiki bugs dan patch holes. Dengan demikian, smartphone kita dapat tetap aman,” ucap Donny dalam keterangannya, Jumat (5/8).
Disisi lain, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Provinsi Jawa Timur, Hudiyono, pun sepakat bahwa teknologi informasi berkembang sangat cepat namun belum bisa diimbangi oleh perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
Oleh sebab itu, menurut Hudiyono, Literasi atau pemahaman lebih dalam terkait dunua Digital harus hadir untuk mengatasi jurang yang selama ini hadir diantara SDM dan cepatnya laju kemajuan teknologi informasi.
“Memang saat ini sedang dibutuhkan literasi digital, kecepatan teknologi informasi masih belum balance dengan kemampuan SDM-nya, membangun teknologi merupakan hal yang lebih mudah dari membangun manusianya. Harus ada percepatan pembangunan SDM untuk mengimbangi perkembangan teknologinya,” jelas Hudiyono.