Solo, Gatra.com – Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainuddin, Solo, terbakar pada Jumat (5/8) dini hari. Akibat kebakaran ini dua pasien tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia.
Kedua pasien ini merupakan penghuni ruang Puntadewa. Keduanya diisolasi saat ruang khusus laki-laki tersebut terisi banyak pasien. ”Banyak yang gelisah, masih gaduh, dan belum tenang. Mereka mengamuk melukai diri, sehingga harus dilakukan fiksasi atau ditali,” ucap Kepala Bagian Umum RSJD dr Arif Zainuddin, Joko Mulyono, Jumat (5/8).
Saat kejadian itu, tiga perawat berjaga. Mereka sudah melakukan Standard Operating Procedur (SOP) untuk kebakaran. ”SOP sudah kami lakukan. Setiap lokasi ada APAR (alat pemadam kebakaran). Ketika tahu ada kebakaran, mereka sudah mengeluarkan 10 APAR tapi enggak mampu (memadamkan api),” katanya.
Pihak rumah sakit lantas menelepon petugas pemadam kebakaran. Selang empat menit kemudian, pemadam kebakaran datang. ”Mereka datang jam 03.55 WIB, kemudian 10 menit berikutnya api yang sudah besar bisa padam,” katanya.
Selain itu, panggilan kedaruratan kebakaran juga sudah dilakukan petugas. ”Satpam sebenarnya juga membantu, tapi tidak mampu. Makanya langsung panggil pemadam kebakaran,” katanya.
Ruang Puntadewa saat itu terisi 18 pasien. Di sisi barat diisi 9 pasien dan di sisi timur juga ditempati 9 pasien. Semua pasien di sisi barat selamat, sementara di sisi timur tujuh pasien selamat dan dua pasien meninggal.
”Dua pasien ini ada di ruangan khusus. Namanya Unit Pelayanan Intensif Psikiatri (UPIP) supaya tidak lari. Tapi tidak diikat, hanya temboknya sudah dikasih spons,” ucapnya.
Saat kejadian, upaya pertama yang dilakukan petugas adalah menyelamatkan seluruh pasien gangguan jiwa. Mereka dipindahkan karena mengalami serangan panik. ”Ada 16 pasien yang di luar. Mereka diselamatkan lebih dulu dengan dituntun, digendong, diseret dengan bed-nya karena mereka pasien RSJ,” katanya.
Usai kebakaran tersebut, RSJD berkomunikasi dengan keluarga korban. ”Seorang pasien berasal dari titipan PGOT (pengemis gelandangan orang telantar) tidak ada keluarga tanggung jawab di Dinas Sosial Karanganyar. Seorang lagi dari Blora dan keluarganya sudah memahami bahwa ini adalah musibah,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepolisian segera mengusut penyebab kebakaran tersebut. Ia meminta direksi RSJD mensterilkan lokasi untuk memudahkan penyelidikan kepolisian.
”Sudah ditangani. Kepolisian sedang menyelidiki penyebabnya. Nanti saya akan ke sana, tapi tadi dari direksi sudah menyampaikan dan saya minta semuanya disterilkan lebih dulu agar polisi bisa menyelidiki," kata Ganjar di Solo.
Ganjar akan segera melakukan evaluasi terkait peristiwa yang menyebabkan dua pasien meninggal dunia dan tiga pasien mengalami luka bakar. Namun Ganjar ingin penyebab kebakaran tersebut diketahui lebih dulu sebelum mengambil tindakan.
"Pasti akan langsung dilakukan evaluasi. Maka kalau kita tahu penyebabnya, segera dilakukan tindakan dan bisa menjadi pelajaran semuanya," tegas Ganjar.
Terkait dua korban meninggal, Ganjar masih menunggu laporan detailnya. Sejauh ini Ganjar belum mendapatkan laporan terkait identitas korban secara detail. "Saya baru menunggu laporan. Identitasnya belum disampaikan ke saya," ujar Ganjar.