Jakarta, Gatra.com - Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pengguna jasa terkait kegiatan kepabeanan sekaligus mengikutsertakan dalam penggalian masukan menuju layanan publik yang inklusif, Bea Cukai kembali gelar kegiatan Customs Visit Customer (CVC). Kali ini CVC dilakukan Bea Cukai di Sidoarjo dan Jakarta.
Pekan ketiga bulan Juli 2022, Bea Cukai Juanda melaksanakan kegiatan CVC secara maraton ke beberapa perusahaan yang melakukan kegiatan kepabeanan melalui Bandara Internasional Juanda. CVC marathon dilaksanakan Bea Cukai Juanda dengan mengunjungi beberapa perusahaan yang bergerak dibidang Non Vessel Operator Common Carrier (NVOCC) seperti PT Tabitha Express, PT Indo-Nanshin Express, dan PT Citrabati Logistik International. Selain itu kunjungan dilakukan ke PT Angkasa Pura Logistik selaku ground handling dan pengusaha Tempat Penimbunan Sementara (TPS) di Bandara Juanda.
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana menjelaskan, NVOCC merupakan badan usaha jasa pengurusan transportasi yang melakukan negosiasi kontrak dan kegiatan lain yang diperlukan untuk terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut dan udara, dan mengkonsolidasikan muatan.
Kunjungan dilanjutkan Bea Cukai Juanda ke perusahaan ekspor impor, antara lain PT Metso Outotec Indonesia (repair center) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang supplier peralatan industri pertambangan sampai dengan proses purna jual/maintenance/service, dan kunjungan ke produsen kapal PT PAL Indonesia sbagai penerima fasilitas impor sementara sekaligus pemegang sertifikat Mitra Utama (Mita) Kepabeanan.
Terakhir CVC marathon Bea Cukai Juanda dilakukan dengan mengunjungi dua Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), yaitu PT Naku Freight Indonesia dan PT Lintas Global Mandiri. Keduanya merupakan pengguna jasa aktif yang kerap melakukan kegiatan pengurusan kepabeanan atas kegiatan ekspor impor para clientnya melalui Bandara Internasional Juanda.
Sementara di Jakarta, Bea Cukai Jakarta melaksanakan kegiatan CVC dengan mengunjungi salah satu UKM yang berpeluang ekspor hasil rekomendasi oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Jakarta Timur, yaitu UKM Fafa Aloe Vera, Senin (25/7). UKM Fafa Aloe Vera merupakan UKM yang bergerak di bidang minuman herbal dari olahan lidah buaya. Berdiri pada tahun 2010, saat ini UKM Fafa Aloe Vera telah mengantongi hak paten sebagai merk dagang UMMI pada tahun 2015.
Hatta menegaskan bahwa melalui CVC Bea Cukai akan mendapatkan gambaran seutuhnya atas proses bisnis perusahaan dan potensi eskpornya.
“Bea Cukai terus berkomitmen, konsisten, dan selalu bersedia berkolaborasi demi menyempurnakan pelayanan publik serta mewujudkan kepatuhan pengguna jasa menuju pelayanan publik yang inklusif dan efektif,” pungkasnya.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI