Bengkulu, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan dialog dengan 60 pelaku usaha ekonomi kreatif (Ekraf) di Kota Bengkulu.
Ia mendorong para pelaku Ekraf khususnya subsektor kuliner, kriya, serta fesyen di daerah itu untuk terus berkarya dan berinovasi. Harapannya, bisa mempercepat kebangkitan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja lebih luas.
Menurutnya, Kota Bengkulu memiliki potensi besar pada tiga subsektor tersebut. "Pada subsektor kuliner, terdapat upaya pengembangan usaha berbasis zero waste industry dalam pengelolaan bisnis kuliner terutama kopi," kata Sandiaga dalam acara Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022 beberapa waktu lalu.
Ia juga menjelaskan bahwa Kota Bengkulu telah melalui uji petik 2019 subsektor kuliner dengan omzet Rp7,2 miliar per tahun. Di subsektor kriya, salah satunya adalah Batik Basurek. Kota Bengkulu juga memiliki dua desa wisata rintisan yaitu Kampung Sejahtera dan Desa Wisata Pondok Besi.
Sandiaga menyebut, melalui gerakan nasional bangga buatan Indonesia (Gernas BBI), produk-produk pelaku usaha ekraf di Kota Bengkulu bisa on board di e-catalogue pemerintah pusat.
"Meminta keberpihakan Pemda untuk memasukkan produk-produk ekraf Kota Bengkulu ke e catalogue lokal, dan bisa go nasional," ucapnya.