Batanghari, Gatra.com - Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi bakal punya pabrik kelapa sawit canggih. Dibilang canggih lantaran dalam operasionalnya kelak, pabrik ini tak butuh air dan tidak pula mengeluarkan limbah.
Dua hari lalu, peletakan batu pertamanya sudah dilakukan di Desa Simpang Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari.
Adalah PT Nusantara Green Energy (NGE) bersama PT Pratama Intercipta dan PT Pratama Agro Sawit yang bakal membangun pabrik itu. Belum didapat keterangan pasti berapa kapasitas pabrik itu.
Tapi menurut Komisaris Utama NGE, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, pabrik semacam itu fleksibel. Artinya, bisa dibikin berkapasitas kecil. Dengan begitu sekelas kelompok tani juga bakal bisa punya pabrik semacam ini.
Dari mimbar yang dibikin dipanggung acara itu, Mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia --- kabinet Indonesia Maju --- ini menyebut, pabrik yang bakal dibangun itu kelak enggak hanya menghasilkan Crude Palm Oil (CPO), tapi juga Premium Palm Oil (PPO).
PPO ini bisa menjadi minyak goreng plus. "Minyak sehat yang mengandung vitamin A," ujar lelaki 55 tahun ini sambil memandang Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perindustrian Agung Gumiwang Kartasasmita yang duduk di depannya.
Gubernur Jambi, Alharis, Wakil Bupati Batanghari, Bakhtiar, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Ketua DPRD Batanghari Anita Yasmin, Kajari Sugih Carvallo dan Kapolres Batanghari, AKBP M Hasan, juga ada di sana.
Selama ini kata Bambang, vitamin A biasa di konsumsi dalam bentuk pil atau kapsul. Namun dia yakin banyak masyarakat mau vitamin A yang lebih natural, lebih alamiah. "Kalau di masa kecil, vitamin A kita dapatkan dari minyak ikan," katanya.
Nanti kalau mesin sudah bisa dipakai dan sudah bisa menyerap produk sawit dari berbagai kebun, khususnya di Provinsi Jambi kata Bambang, mudah-mudahan Indonesia sudah bisa melakukan substitusi impor.
"Jadi kita tak perlu lagi mengimpor bahan baku vitamin A atau mengimpor minyak ikan, sebab kita sudah bisa produksi sendiri dari tanaman yang ada di Tanah Air kita; kelapa sawit," lelaki ini optimis.
Bambang berharap terobosan yang dilakukan oleh NGE bisa menjadi motivasi bagi semua pelaku usaha sawit, termasuk para petani pemilik kebun, bahwa yang di jual nanti tak hanya produk bernilai tinggi, tapi juga produk yang bisa menyehatkan bangsa Indonesia.
"Pak Menteri tentunya tahu --- karena kita pernah sama-sama anggota kabinet --- bahwa salah satu masalah terbesar bangsa ini adalah stunting, gangguan pertumbuhan," katanya.
Penyebab stunting itu salah satunya adalah kekurangan vitamin yang dibutuhkan, terutama oleh bayi-bayi yang baru lahir. Mudah-mudahan dengan keberadaan mesin ini, kata Bambang, paling tidak PT NGE sudah ikut membantu upaya pemerintah mengurangi stunting.