Banjarmasin, Gatra.com – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan, Riza Aulia Ibrahim, memberikan apresiasi kepada Bank Kalsel yang begitu cepat memberikan respons terhadap kasus kejahatan skimming yang mendera 94 nasabah.

Bank Kalsel mengganti saldo yang raib 100%. Tak tanggung-tanggung, total kerugian yang dialami bank kebanggaan orang Banua itu mencapai Rp1,9 miliar.

"Dalam waktu kurang dari 24 jam, Bank Kalsel sudah melakukan pergantian uang nasabah yang kena kejahatan skimming hingga 100 persen. Kami sempat tanyakan apakah sudah yakin uang yang diganti itu semuanya korban kejahatan skimming. Bank Kalsel bisa meyakinkan kami dengan metode yang mereka tunjukkan," ujar Riza Aulia Ibrahim kepada Gatra.com, Rabu (3/8).

Atas kejadian skimming yang menimpa nasabahnya, OJK Regional 9 Kalimantan meminta Bank Kalsel kedepannya bisa mengambil langkah strategis lainnya, sehingga kasus serupa tidak terulang lagi.

Menurutnya, salahsatu langkah yang bisa diambil Bank Kalsel adalah melakukan pembenahan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang lebih baik lagi terhadap pemeriksaan ATM agar tidak mudah dipasang peralatan skimming oleh pelaku kejahatan perbankan.

"Yang paling penting, terus tingkatkan sistem teknologi keamanan perbankannya. Karena hari ini kejahatan perbankan semakin canggih saja,” ucapnya.

Kasus kejahatan skimming, lanjut Riza, tidak hanya menimpa Bank Kalsel, namun sebelumnya juga sering terjadi pada bank-bank lokal hingga nasional di Indonesia. Masih dipakainya sistem magnitic stripes pada beberapa ATM milik perbankan disebut sebagai pemicunya.

"Yang saya ketahui, Bank Kalsel sudah mulai beralih ke sistem chip, tapi tidak menutup sistem magnetic stripes. Hal itu dikarenakan masih banyak EDC yang merupakan mitra Bank Kalsel masih menggunakan sistem magnetic stripes,” katanya.