Jakarta, Gatra.com - Menjalankan arahan Menteri Keuangan serta sebagai tindak lanjut Inisiatif Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (IS RBTK) tahun 2022 tentang program pengembangan dan pemberdayaan UMKM, Bea Cukai terus melakukan penggalian potensi ekspor UMKM di berbagai daerah. Kali ini kegiatan dilakukan Bea Cukai masing-masing di Banten, Kediri, Malang, dan Meolaboh.
Bea Cukai Banten kembali melakukan asistensi terhadap UMKM yang berpotensi ekspor di wilayah Provinsi Banten pada tanggal 22 dan 25 Juli lalu. Kali ini asistensi dilakukan antara lain ke perusahaan La Sambal dan Sundanika Indonesia yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan.
La Sambal merupakan salah satu UMKM yang memproduksi aneka bumbu, seperti bumbu pecel, gado-gado, ketoprak, dan sate yang telah dikemas menggunakan plastik vakum yang kedap udara. Sejauh ini La Sambal sudah memasarkan produknya di beberapa pasar di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi dan telah melakukan ekspor ke Arab Saudi melalui pihak ketiga.
Sedangkang UMKM Sundanika Indonesia merupakan produsen kopi arabika dan robusta yang berasal dari Mandaliling, Toraja, Aceh dan Lampung. UMKM ini mengolah kopi berbasis teknologi untuk menciptakan aramo kopi yang unik dan ciamik diantaranya seperti Java Pineaplle, Java Sparkling Apple, Java Specialty Orange, dan Java Black Currant.
Di wilayah Jawa Timur, (25/7) Bea Cukai Kediri kembali melakukan kunjungan dan asistensi kepada pelaku usaha di wilayah Kabupaten Kediri yaitu UMKM Batik Ardyan di Desa Maron, Kec. Banyakan, Kab. Kediri. Sementara Bea Cukai Malang juga melakukan asistensi dan pendampingan kepada PT Bestagar Pureindo Internasional, produsen rumput laut di Pakisaji, Kabupaten Malang dan CV Sahabat Pangan, produsen rambak pisang dan rambak mangga di Sukun, Kota Malang.
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana mengungkapkan, rata-rata kendala terbesar yang saat ini dihadapi para pelaku usaha adalah upaya meningkatkan pemasaran khususnya ke pasaran internasional, dan dukungan pembiayaan untuk pengembangan produksi.
Sebelumnya (20/07), Bea Cukai Meulaboh juga mendatangi beberapa pelaku usaha lokal yang telah melaksanakan ekspor, antara lain PT Green Enterprises Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang produksi minyak kelapa VCO (Virgin Coconut Oil), selanjutnya UMKM Tiga Bersaudara yang merupakan eksportir produk laut seperti ikan tuna, ikan kerapu, gurita dan hasil tangkapan nelayan lainnya, dan terakhir ke CV Rezeki Bersama merupakan produsen tepung kelapa. Ketiganya telah melakukan ekspor produk masing-masing ke berbagai negara, khususnya di wilayah Eropa.
Hatta menjelaskan bahwa dalam asistensi pihaknya menekankan kepada pelaku usaha terkait ketentuan, prosedur, persyaratan dan mekanisme tatalaksana ekspor serta dukungan lain yang dapat membantu para pelaku UMKM agar bisa meningkatkan produksi dan pemasarannya.
“Di beberapa wilayah telah dilakukan kegiatan bussines matching, yang mempertemukan para pelaku UMKM dengan buyer di luar negeri. Semoga hal ini dapat bermanfaat untuk kemajuan usahanya,” pungkasnya.
Situs web: www.beacukai.go.id
Facebook: https://www.facebook.com/beacukairi/
Twitter: https://twitter.com/beacukaiRI
Instagram: https://www.instagram.com/beacukaiRI/
Youtube : https://www.youtube.com/beacukaiRI