Jakarta, Gatra.com – Tim Intai Amfibi (Taifib) Marinir TNI Angkatan Laut (TNI AL) bersama US MEU Recon US Marine menggelar Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2022.
Kepala Pusat Penerangan TNI AL, Laksamana TNI Julius Widjojono, dalam keterangan pers, Minggu (30/7), menyampaikan, Latgabma tersebut guna meningkatkan naluri tempur personel serta menguji kesiapan operasional materil serta kerja sama yang baik.
Terkait itu, lanjut Julius, dalam Latgabma Super Garuda Shield (SGS) 2022, Taifib Marinir TNI AL bersama US MEU Recon US Marine melaksanakan sinkronisasi teknik dan taktik di Batalyon 10 Marinir/BS, Setoko, Batam, Kepulauan Riau.
“Kegiatan ini merupakan hari pertama rangkaian Latgabma SGS 2022 untuk pasukan Marinir TNI AL bersama USMC (Korps Marinir Amerika Serikat) di Batam,” ujarnya.
Ia menyampaikan, singkronisasi teknik dan taktik tersebut dilakukan setelah malam kemarin sebanyak 27 personel US RECON tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, menggunakan 2 pesawat Lockheed Martin KC 130J Super Hercules di bawah pimpinan Capt Josh Cuyler.
Menurutnya, sinkronisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan membagi tim Taifib dengan US Recon, sharing ilmu dan taktik peperangan.
Ini merupakan kesempatan yang baik bagi prajurit TNI untuk memperluas koneksi, berbagi ilmu dan berani berkomunikasi serta untuk menjalin hubungan bilateral Indonesia–Amerika agar pada pelaksanaan Latgabma nanti terjalin sinergri dan kerja sama yang baik antarkedua belah pihak.
Adapun agenda hari pertama pelaksanakan sinkronisasi, yakni melaksanakan perkenalan personel prajurit dari US Recon dengan tim Alfa dan Bravo Taifib.
Setelah itu, dilanjutkan pembagian tim Alfa Bravo, penyamaan teori hidrografi, penyamaan taktik renang rintis, dan manuver taktis serta sinkronisasi alat komunikasi (Alkom) untuk mendukung kegiatan operasi pendaratan amfibi yang akan dilaksanakan pada 3–4 Agustus 2022.
Julius menyampaikan, kegiatan ini selaras dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudho Margono, tentang meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang memiliki daya gerak dan daya gempur yang tinggi.
“Kegiatan drill dan simulasi ini juga merupakan prosedur utama yang harus dilaksanakan untuk memastikan kesiapan personel maupun material sebelum melaksanakan latihan,” katanya.
Latihan yang merupakan tingkatan teknis dan taktis ini ditinjau oleh Komandan Gugus Tempur, Laksamana Pertama H. Krisno Utomo, pada hari ini. Itu sekaligus untuk berinteraksi langsung dengan personel dari Taifib Marinir maupun US Recon.