Lombok Timur, Gatra.com – Hantu merupakan fenomena paranormal yang paling banyak dipercaya di belahan dunia. Jika dalam perspektif sains, keberadaan hantu masih diragukan, tidak dengan budaya dan tradisi. Hantu sangat melekat dan diyakini secara turun-temurun dan mendapatkan legitimasi oleh narasi agama.
Kepercayaan terhadap fenomena paranormal tersebut juga melekat di masyarakat Lombok. Di Desa Rumbuk, Lombok Timur, fenomena adikodrati tersebut sudah turun temurun diyakini.
Sebuah lingkok (tempat mata air) di Dusun Tanah Gadang 1, Desa Rumbuk, dikenal penuh nuansa mistis. Di sana terdapat empat lingkok yang digunakan warga untuk mandi dan cuci pakaian sangat dikenal angker.
Lokasi tersebut bernama Lingkok Merdani. Di sana terdapat empat lingkok tepat berada di pinggir sungai. Sementara di atasnya terdapat pohon beringin dengan akar yang menghujam bumi.
Warga sekitar sering melihat penampakan hantu berwujud wanita berpakaian putih dengan rambut yang terurai menyeramkan. Warga sering melihat sosok wanita sedang duduk atau berdiri di sekitar lingkok.
Tokoh masyarakat setempat, Amaq Rusniah, mengatakan, lingkok tersebut memiliki sejarah panjang yang sarat misteri. Konon, lingkok tersebut didirikan oleh bangsa lelembut bernama Mbik Mayani. Sosok tersebut diyakini wali jin dari Gunung Rinjani yang membangun lingkok tersebut.
Amaq Rusniah, pada Sabtu (30/7), menjelaskan tidak terlalu gamblang soal sosok yang disebut wali jin tersebut merupakan peristiwa transendental.
Dia menjelaskan, lingkok tersebut diyakini sebagian masyarakat dapat mengobati penyakit, sehingga tidak jarang lingkok itu dikunjungi masyarakat dari luar kampung untuk mandi dengan niatan mengobati penyakitnya.
"Sampai sekarang banyak yang datang berobat mandi di sana," katanya.
Dia mengatakan, ada ritual khusus yang dibawa masyarakat saat datang ke lingkok tersebut. Masyarakat biasa membawa ketupat, rokok pilitan, beras kuning, dan lainnya. Mereka kemudian melakukan ritual mandi untuk membersihkan diri dari penyakit.
Percaya tidak percaya, namun itu diyakini masyarakat di sana. Aura mistis di lokasi tersebut juga sangat terasa jika hari menjelang magrib. Lingkok tersebut sangat sepi dan tenang dengan aura mistis yang melekat.
Sementara itu, Sekretaris Tim Ekspedisi Mistis, Amrullah, mengatakan, fenomena mistis yang kerap dijumpai warga di sekitar Lingkok Merdani tidak pernah mengganggu warga sekitar. Serangkaian penampakan mistis haruslah dimaknai bahwa skuad lelembut ingin memberikan pesan damai sekaligus penegasan untuk tetap setia menjaga kelestarian kawasan Lingkok.
"Sebagai warga Rumbuk, saya tidak terganggu dengan fenomena penampakan mahkluk astral karena itu bagian dari tradisi saling menghormati eksistensi antardimensi," ungkap pria kelahiran desa Rumbuk ini.
Selanjutnya, Amrullah berharap kawasan Lingkok Merdani bisa ditata rapi dan diberdayakan agar menjadi kawasan yang harmoni, asri, dan bersih.
"Setidaknya dengan ada penataan kawasan Lingkok Merdani sebagai upaya merawat dan melestarikan peninggalan kebudayaan leluhur Desa Rumbuk," ujarnya.