Jakarta, Gatra.com - Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Kemendikbudristek, kembali melakukan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) yang menyasar pada 59 Pejabat Tinggi Pratama di berbagai kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Pelatihan dilakukan sebagai bentuk kolaborasi pembangunan Indonesia menuju arah lebih baik.
Sekertaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, mengatakan, peserta PKN Tingkat II ini mempunyai kesempatan untuk berkontribusi optimal dalam penyusunan strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Oleh karenanya, semangat gotong royong dalam kerangka whole of government harus terus dipupuk dan dikembangkan. Ia pun berhatap hasil pelatihan ini dapat diterapkan peserta di organisasi mereka masing-masing.
"Tentunya diharapkan juga berdampak positif bagi peningkatan kualitas kinerja organisasi publik Indonesia. Tetaplah berkolaborasi untuk membangun Indonesia,” ujar Suharti pada acara Penutupan PKN Tingkat II Angkatan 6 di Gedung Merah Putih Pusdiklat, Depok, Jumat (29/7).
Harapan Suharti, juga diamini oleha Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia, Adi Suryanto. Ia berpesan kepada para peserta untuk bisa menjadi pemimpin perubahan yang mampu merumuskan dan mendeskripsikan setiap permasalahan yang ada di organisasinya.
“Ketika kita punya agenda perubahan, bagaimana ide itu muncul, sampai kemudian dilaksanakan dan berhasil, itulah tugas kita sebagai pemimpin,” ujar Adi.
Selain itu, lanjut Adi, untuk menjadi pemimpin perubahan harus mampu memetakan stakeholder. Dalam artian, sebaik apapun ide yang digagas para pemimpin, apabila ia tidak mengetahui karakter stakeholder, maka gagasan itu tidak akan bisa berjalan.
"Makanya, tugas kita adalah mengajak mereka untuk mendukung kita bahkan menjadi tim kita,” tuturnya.