Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) kembali menyelenggarakan rangkaian kompetisi bertajuk "Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022".
Pengumuman pemenang Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Tahun 2022 dilakukan di Jakarta pada Jumat (29/7).
Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji terdiri dari Top 45 Inovasi dari kelompok umum dan 5 pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation dari kelompok khusus.
Penetapan Top Inovasi ini tertuang dalam Keputusan Menteri PANRB No. 289/2022 tentang Top Inovasi Pelayanan Publik KIPP di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMD, dan BUMD Tahun 2022.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa meminta kepada Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji untuk terbuka agar inovasi tersebut dapat direplikasi secara luas. Hal ini dikarenakan bahwa isu pelayanan publik bersifat umum dan berlaku sama di banyak wilayah dan instansi lain.
Keberhasilan Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji dapat menjadi inspirasi bagi daerah dan instansi lain yang memiliki permasalahan sama untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Sehingga kami meminta agar terbuka untuk melakukan transfer pengetahuan bagi instansi yang ingin mereplikasi. Jangan sampai ada syarat-syarat yang memberatkan untuk mereplikasi," kata Diah saat Pengumuman Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji Tahun 2022.
Diah menyampaikan bahwa KIPP hanyalah satu cara dalam pembinaan inovasi pelayanan publik yang berfokus dalam penciptaan, pengembangan, dan pelembagaan inovasi. Semangat inovasi ini perlu dijaga, diwadahi, dan hasilnya perlu diukur untuk mengetahui kebermanfaatan inovasi bagi instansi dan masyarakat.
Pembinaan inovasi ini merupakan tugas bersama, bukan hanya Kementerian PANRB saja, tetapi juga setiap instansi pemerintah. Inovasi pelayanan publik tidak dapat dipisahkan dari tugas pokok dan fungsi setiap instansi karena inovasi merupakan alat akselerasi pencapaian target reformasi birokrasi yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu yang menjuarai kompetisi tersebut adalah Kapiten Pasuruan Getas Juara (Kopi Asli Kabupaten Pasuruan Sebagai Penggerak Ekonomi Petani Kopi Pasuruan Menuju Citarasa Internasional).
Kapiten Pasuruan Getas Juara terpilih pada Top Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Lingkungan Kementrian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD tahun 2022.
Terpilihnya inovasi ini bukan tanpa sebab. Mengingat Kapiten Pasuruan menjadi ikon produk pertanian di Kabupaten Pasuruan yang terus dipromosikan.
Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) mengatakan, potensi kopi di Kabupaten Pasuruan sangat besar. Sebut saja Luas areal tanam kopi yang mencapai 5.351,97 hektar bisa menghasilkan 712,81 Kg/Ha dengan produksi 1.388,34 ton ose.
Ribuan ton ose kopi yang dihasilkan tersebut berasal dari 8 kecamatan, yakni Kecamatan Purwodadi, Tutur, Puspo, Lumbang, Pasrepan, Purwosari, Prigen, dan Tosari.
Dengan besarnya potensi tersebut, Pemkab Pasuruan terus melakukan berbagai upaya dan program, seperti safari, branding, touring, dan social media and moca (mobil and cafe)
"Pak Bupati dan saya juga ikut melakukan 4 hal penting, mulai dari safari, branding, touring sampai social media dan promosi melalui mobil dan cafe," kata Gus Mujib beberapa waktu lalu.
Lebih detail, Gus Mujib menjelaskan, untuk program safari lebih ditekankan pada upaya meningkatkan pengetahuan petani tentang budidaya dan pengolahan pasca panen kopi melalui sosialisasi, pelatihan dan bantuan sarana prasarana.
Perihal branding, Pemkab Pasuruan telah mencatatkan hak merk Kapiten Pasuruan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan sertifikat Nomor IDM000611740 tertanggal 28 Desember 2016.
Selain itu, Kapiten Pasuruan juga telah memiliki Sertifikat Indikasi Geografis Kopi Robusta Pasuruan yang diterbitkan oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai identitas spesifik lokasi dengan nomor pendaftaran IDG000000084 Tahun 2018.
Untuk program touring, Fasilitasi promosi dan pemasaran produk Kapiten Pasuruan intens dilakukan. Yakni dengan mengikuti kegiatan pameran di tingkat regional dan nasional.
Selain itu, Pemerintah daerah juga menggandeng pemilik cafe di wilayah Kabupaten Pasuruan untuk menjual produk Kapiten dan melibatkan eksportir untuk mulai ekspansi ke pasar internasional.
"Dan terakhir, kita punya mobil Kapiten yang berkeliing di setiap kegiatan yang mengundang banyak tamu, serta Cafe Kapiten yang sudah terbangun di beberapa wilayah di Kabupaten Pasuruan," jelasnya.
Gus Mujib menegaskan bahwa Inovasi Kapiten Pasuruan Getas Juara memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Pasuruan. Khususnya pada 129 kelompok tani kopi dengan jumlah anggota 4.397 orang.
Tak berhenti sampai di situ, kini, luas areal tanaman kopi semakin meningkat dari 4.400,20 Ha menjadi 5.351,97 Ha; meningkatnya produksi kopi dari 1.176,70 Ton menjadi 1.388,34 Ton dan meningkatnya harga jual kopi.
"Sekarang untuk kopi robusta harganya naik menjadi Rp 30 ribu, sedangkan arabica lebih mahal, yakni Rp 45 ribu. Dan rata-rata penghasilan perkelompok tani meningkat dari tahun 2014 sebesar Rp262.968.483,77 menjadi Rp387.399.310,59 pada tahun 2021," ungkapnya.