Jakarta, Gatra.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, ingin para pelaku bisnis UMKM bermitra dengan para pebisnis besar guna mengembangkan bisnis kecil mereka.
"Kami mendorong UMKM bekerja sama dengan perusahaan besar. Supaya tidak ada kompetisi, tapi jadi bagian dari ekonomi industri," ujar Teten yang hadir secara virtual dalam Indonesian CEO Talk, Kamis, (28/7/2022).
Teten ingin agar para pelaku UMKM tak hanya bermitra dengan perusahaan swasta, tetapi juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan demikian, menurutnya, nantinya pelaku UMKM akan menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional. "
Tanpa kemitraan, pelaku UMKM akan sulit berkembang karena dana bisnisnya terbatas," katanya. Oleh karena itu, ia menyebut kolaborasi sebagai kunci pengembangan koperasi dan UMKM di masa mendatang.
Teten melanjutkan bahwa skema kemitraan ini sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2021. Salah satu hal yang tertuang dalam PP itu adalah skema kemitraan pelaku UMKM dengan e-commerce.
"Kami ingin ke depan inovasi dalam pengembangan koperasi akan semakin kita giatkan, terutama untuk pengembangan di sektor pangan, pertanian, dan perikanan," tutur Teten.
Teten menjelaskan bahwa ke depan, kredit dari perbankan akan terus didorong. Saat ini, katanya, industri perbankan baru bisa menyalurkan minimal kredit 20% ke pelaku UMKM. Ia punya target pada tahun 2024, yaitu 30%.
Teten menjelaskan bahwa semua itu penting dijalankan mengingat UMKM dan koperasi berperan sebagai pondasi ekonomi nasional. UMKM menyerap 97% lapangan kerja. "99% dari total pelaku usaha di Indonesia itu ya pelaku UMKM. Mereka ini backbone ekonomi nasional," ucapnya.
"Ini menjadi sangat penting,. Semua pihak, bukan saja pemerintah, tapi juga swasta, untuk memberi bantuan kepada UMKM, terutama di tengah pandemi," tutur Teten.
Oleh karena itu, Teten menyebut Kemenkop-UKM akan terus mendorong akses pembiayaan bank, mengefektifkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga perluasan pasar dan digitalisasi.
Menurut catatan Kemenkop-UKM, saat ini sudah tercatat sebanyak 19 juta UMKM yang sudah terhubung ekosistem digital. Dalam beberapa tahun ke depan, ia menargetkan penambahan hingga 35 juta pelaku UMKM terdigitalisasi.
"Ini bisa menyerap lapangan kerja sekitar 200 juta atau memberikan kontribusi kenaikan ekonomi sampai 1,85%," ujarnya.