Mataram, Gatra.com - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo M=4,1 telah terjadi Rabu (27/7) malam sekitar pukul 22.14 WITA, di Karangasem-Bali. Gempa tektonikitu terletak pada koordinat 8,19° LS; 115,50° BT, atau tepatnya di darat pada jarak 17 km barat laut Karangasem pada kedalaman 10 km.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan turun mendatar (oblique normal fault),” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi dalam keterangan persnya diterima Gatra.com, Kamis (28/7) pagi ini.
Dikatakan, guna memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif
Menurut dia, dampak gempa berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Buleleng dan Karangasem III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
“Selanjutnya di Bangli, Klungkung, Mataram II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang – Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu),” ungkapnya.
Sedangkan di Denpasar II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Dan hingga pukul 22.37 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa susulan (aftershock).
Kata Ardhianto, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa tektonik menunjukkan bahwa gempa ini tidak bepotensi tsunami.