Slawi, Gatra.com - Sejumlah potongan tubuh manusia korban pembunuhan disertai mutilasi ditemukan aliran sungai di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Korban merupakan warga Kabupaten Tegal yang dihabisi oleh mantan kekasihnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, korban diketahui bernama Kholidatunni'mah (24), warga Desa Cibunar, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Sedangkan pelaku adalah Imam Sobari (32), tetangga satu desa korban.
Identitas korban dan pelaku tersebut dibenarkan oleh ayah korban, Aswirto (45). "Benar, korban adalah anak saya. Kalau pelaku itu tetangga," ujarnya saat dihubungi, Senin (25/7) malam.
Pembunuhan sadis yang menimpa anaknya pertama kali diketahui Aswirto setelah ada temuan potongan tangan manusia di aliran sungai di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Minggu (24/7) sekitar pukul 06.30 WIB. Setelah identitas korban terungkap, kurang dari 24 jam kemudian, pelaku berhasil ditangkap.
"Pelaku sudah ditangkap di Polres Ungaran (Semarang). Setelah pelaku tertangkap, baru bagian-bagian tubuh lainnya ditemukan," ujar Aswirto.
Menurut Aswirto, sebelum dibunuh, anaknya sehari-hari bekerja di sebuah pabrik di Ungaran, Kabupaten Semarang. Anak pertama dari dua bersaudara itu di Ungaran tinggal di sebuah tempat kos.
Sedangkan pelaku adalah pengangguran dan pernah mendekam di penjara. "Pelaku baru keluar dari penjara setahun," ungkap Aswirto.
Aswirto mengungkapkan, sebelumnya putrinya pernah berpacaran dengan pelaku saat masih SMA. Saat masih menjalin kasih itu, muncul permasalahan karena anaknya hamil, namun pelaku enggan bertanggung jawab. Hal itu membuat Aswirto melaporkan pelaku ke polisi hingga akhirnya pelaku ditangkap dan dipenjara selama enam tahun.
"Anak saya hamil di luar nikah. Saya minta tanggung jawab, pelaku nggak mau. Rembukan keluarga tidak ketemu solusinya. Akhirnya saya laporkan, dan masuk penjara. Kemungkinan minta bersambung lagi (balikan), kemungkinan, tapi anak saya sudah punya suami. Suaminya kerja di Taiwan," ujarnya.
Aswirto pun menduga pelaku tega menghabisi nyawa anaknya karena dendam. Pria yang bekerja sebagai sopir bus itu meminta pelaku mendapat hukuman yang seberat-beratnya.
"Saya kaget dia (pelaku) membunuh anak saya. Saya baik sama dia. Kalau main ke rumah mau nengok anaknya, saya kasih apa gitu, namanya juga tamu. Tapi malah begitu (membunuh)," tuturnya.
Seperti diberitakan, penemuan potongan tubuh manusia diduga korban mutilasi di sekitar aliran sungai Kretek, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang menggegerkan warga, Minggu (24/7). Potongan tubuh yang ditemukan antara lain dua tangan. Selain tangan, potongan bagian tubuh manusia kembali ditemukan di sekitar lokasi yang sama, di antaranya bagian kepala.