Jakarta, Gatra.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempati posisi terbawah di antara lembaga penegak hukum lainnya di dalam hasil survei yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait tingkat kepercayaan masyarakat .

“KPK berada di nomor buncit dalam tingkat kepercayaan meskipun tingkat kepercayaannya itu masih di angka 60 persenan ke atas," papar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan pada Ahad (24/7).

Lebih lanjut, Djayadi merinci tingkat kepercayaan yang didapat oleh lembaga negara lainnya. Posisi teratas ditempati oleh TNI dengan 89 persen. Dilanjutkan Presiden 77 persen, Polri 72 persen, Kejaksaan 70 persen, dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 68 persen.

Berikutnya, Pengadilan 66 persen, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 64 persen, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 63 persen, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 56 persen dan Partai Politik (Parpol) 51 persen.

Djayadi menerangkan, tingkat kepercayaan terhadap Polri dalam survei LSI kali ini terbilang stagnan dibanding hasil beberapa waktu lalu. Hanya saja, kondisi tersebut dapat berubah lataran survei diadakan sebelum mencuatnya kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J. “Apakah itu akan berdampak negatif atau tidak, nanti kita lihat di survei berikutnya,” ujarnya.

Kemudian, Djayadi melanjutkan, tingkat kepercayaan terhadap kejaksaan cenderung meningkat selama dua bulan terakhir, yakni dari 64 persen menjadi 70 persen. Lalu, tingkat kepercayaan pada pengadilan naik dari 64 ke 65.

“Jadi ada peningkatan, tapi ada juga penurunan tingkat kepercayaan, seperti pada KPK," tegas Djayadi.

Untuk diketahui, LSI menggelar survei pada 27 Juni hingga 5 Juli 2022. Metode yang digunakan adalah random digit dialing (RDD) di mana ada sebanyak 1.206 responden yang dilibatkan.

Adapun margin of error dalam survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.