London, Gatra.com - Setengah dari semua mata-mata Rusia yang beroperasi di bawah perlindungan diplomatik di seluruh Eropa telah diusir sejak dimulainya perang Kremlin di Ukraina.
Penjelasan itu diungkapkan kepala intelijen luar negeri Inggris.
“Jadi di seluruh Eropa, kira-kira setengahnya—pada hitungan terakhir, sekitar 400 perwira intelijen Rusia yang beroperasi di bawah perlindungan diplomatik—telah diusir,” kata Richard Moore, kepala MI6, seperti dikutip Guardian di Forum Keamanan Aspen di AS, sebagaimana dirangkum themoscowtimes, Jumat (22/7).
"Itu mungkin mengurangi kemampuan mereka untuk melakukan bisnis mereka untuk memata-matai Rusia di Eropa hingga setengahnya," tambahnya.
Menurut Moore keberadaan mata-mata itu diusir dari negara-negara di benua Eropa, termasuk Prancis dan Jerman.
Sejumlah negara Eropa telah mengusir puluhan diplomat Rusia sebagai bagian dari tanggapan bersama terhadap invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina.
Berlin pada bulan April menyebut 40 diplomat Rusia menerima ‘persona non grata’ sebagai protes atas perang, sementara Paris mengusir 41 orang Rusia, termasuk enam orang yang dicurigai bekerja sebagai mata-mata di bawah perlindungan diplomatik.
Bulan lalu Belanda mengatakan telah menghentikan mata-mata Rusia yang menyamar sebagai pekerja magang Brasil untuk menyusup ke Pengadilan Kriminal Internasional, yang saat ini sedang menyelidiki dugaan kejahatan perang di Ukraina.