Kupang, Gatra.com – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Josef Nae Soi, mengajak Pemerintah dan Parlemen Timor Leste untuk memperkuat kerja sama atas dasar semangat persaudaraan sebagai sesama warga satu pulau.
"Kita di Pulau Timor ini luar biasa. Satu pulau tapi dua negara. Pulau kecil dengan empat bandara internasional, ini luar biasa. Nantinya kami akan bertemu dengan Presiden Timor Leste di Labuan Bajo. Kami akan bicara dengan Presiden Timor Leste untuk bangun dua negara ini. Kami minta dukungan dari parlemen Timor Leste," kata Josef Nae Soi saat menerima Delegasi Komisi E Parlamento Nacional de Timor-Leste ( DPR ) Negara Timor Leste di Kupang, Rabu (20/7).
Menurut Nae Soi, warga Timor Leste dan NTT merupakan dua saudara yang mesti saling mendukung. "Apa yang kita bisa kerja samakan dan apa yang kita masing-masing bisa kontribusikan. Supaya dua daerah ini bisa saling menghidupkan dalam semangat simbiosis mutualisme sebagai saudara."
Lebih lanjut Nae Soi mengungkapkan, perlu saling tukar pikiran dan saling berbagi pengetahuan, terutama di antara generasi muda untuk pembangunan di kedua wilayah.
"NTT adalah rumah kita bersama. Pulau Timor adalah pulau kita bersama. NTT dan Timor Leste adalah saudara kandung karena darah kita sama. Hanya dipisahkan oleh pemerintahan. Tapi hal ini tidak boleh menghambat interaksi dan interrelasi kita sebagai saudara. Apalagi Presiden Jokowi dan Presiden Ramos-Horta telah luncurkan trayek bus rute Kupang-Dili di Istana Bogor," kata Nae Soi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E Parlemen Timor Leste, Fabien De Olievera, menjelaskan, tujuan berkunjung ke NTT adalah untuk melihat dari dekat sejumlah proyek megah, khususnya bendungan di tiga daerah, yakni Kabupaten Kupang, Belu, dan TTS.
"Luar biasa. Ternyata di daerah kita, dataran Timor ini, kita bisa buat sesuatu yakni bendungan yang megah. Dari pengamatan dan informasi di lapangan, kami lihat bendungan ini punya multifungsi untuk masyarakat. Ini sebagai referensi yang baik supaya bendungan seperti ini juga bisa dibangun di Timor Leste, khususnya di daerah perbatasan," kata Leste Fabien De Olievera.
Fabien mengungkapakan, Komisi E Parlemen Timor Leste akan merekomendasikan kepada Menteri Pekerjaan Umum Timor Leste supaya bisa belajar dari NTT untuk pembangunan bendungan serupa.
"Kami akan minta kepada pemerintah supaya kirimkan para insinyur dari Timor Leste untuk belajar bersama insinyur-insinyur di NTT dan Indonesia supaya bisa bangun bendungan seperti ini juga," katanya.
Lebih lanjut Febien menyampaikan bahwa pihaknya optimistis kerja sama antara Timor Leste dengan NTT ke depannya akan semakin baik dengan kunjungan Presiden Timor Leste ke NTT di Labuan Bajo.
"Kami juga punya komitmen yang sama. Hubungan kita tetap saudara. Kita satu pulau, hanya dibatasi oleh negara dan bukan oleh kultur. Kita tetap saudara," ucap Febien.
Rombongan parleman Timor Leste dalam kunjungan kerja ke NTT ini dipimpin Fabien De Olievera. Turut serta 6 anggota Komisi E Parlemen Timor Leste dan beberapa tim sekretariat Parlemen serta Kepala Konsulat Timor Leste di Kupang.