Damaskus, Gatra.com - Suriah mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Ukraina untuk mendukung sekutu dekatnya Rusia. Langkah itu merupakan tanggapan terhadap sikap serupa dilakukan Kyiv.
"Republik Arab Suriah telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina sesuai dengan prinsip timbal balik dan sebagai tanggapan atas keputusan pemerintah Ukraina," kata seorang pejabat kementerian luar negeri, yang tidak disebutkan namanya, kepada kantor berita negara SANA, dikutip AFP, Rabu (20/7).
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengumumkan bahwa dia memutuskan hubungan dengan Suriah akhir bulan lalu, setelah Suriah mengakui republik Donetsk dan Luhansk yang didukung Rusia di Ukraina timur.
“Tidak akan ada lagi hubungan antara Ukraina dan Suriah,” kata Zelenskyy saat itu.
Negara bagian Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri, yang kemerdekaannya diakui Moskow pada Februari, terletak di wilayah Donbas di pusat invasi Rusia ke Ukraina yang diluncurkan pada 24 Februari.
Suriah adalah negara pertama selain Rusia yang mengakui kemerdekaan mereka.
Pemerintah Presiden Bashar al-Assad, yang sangat bergantung pada dukungan Rusia dalam perang saudara yang telah berlangsung selama satu dekade di negaranya, telah mengakui dua republik memisahkan diri yang didukung Rusia pada tahun 2018.
Abkhazia dan Ossetia Selatan secara internasional diakui sebagai bagian dari Georgia, yang memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tahun 1991, namun Rusia dan beberapa negara lain mengakui kemerdekaan mereka.