Teheran, Gatra.com - Turki mengandalkan dukungan Rusia dan Iran dalam perang melawan "terorisme" di Suriah.
Pernyataan itu diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan puncak trilateral dengan Rusia dan Iran, mengenai konflik Suriah yang diadakan di Teheran pada hari Selasa (19/7).
Al-arabiya melaporkan, Erdogan menekankan bahwa “kata-kata tidak cukup,” dan bahwa Ankara akan melanjutkan pertempurannya melawan kelompok-kelompok Kurdi yang dia sebut sebagai “organisasi teroris”, tanpa peduli siapa yang mendukungnya.
“Apa yang kami harapkan dari Rusia dan Iran adalah dukungan mereka untuk Turki dalam memerangi terorisme,” kata Erdogan setelah berminggu-minggu memperingatkan bahwa Ankara akan segera meluncurkan serangan militer baru ke Suriah.
Erdogan menambahkan bahwa milisi YPG Kurdi mengambil langkah-langkah untuk membagi Suriah dengan dukungan asing dan bahwa rakyat Suriah akan mendapat manfaat dari negara, yang menyingkirkan mereka.
Turki memandang pasukan pimpinan Kurdi di Suriah sebagai teroris dan ancaman keamanan nasional. Sementara itu, AS memandang mereka sebagai sekutu yang telah membantu mengusir ISIS dari wilayah yang luas di Suriah.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan pada pertemuan puncak bahwa Teheran mendukung solusi politik untuk krisis Suriah.
"Nasib Suriah harus diputuskan oleh rakyatnya, tanpa intervensi asing ... kehadiran tidak sah pasukan pendudukan AS mengacaukan Suriah ... kehadiran kuat tentara Suriah akan membantu menjaga integritas negara," kata Raisi.