Bantul, Gatra.com – Terjangan ombak besar yang mengakibatkan abrasi di Pantai Depok, Bantul, akhir pekan lalu dinilai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, sebagai momentum penting untuk menata kawasan itu.
Berkaca pada kegagalan penataan di kawasan pantai Gunungkidul, Sultan meminta kesediaan dan kesiapan masyarakat Pantai Depok sebagai syarat utama.
“Dulu kami pernah merencanakan penataan kawasan Pantai Depok. Namun enam bulan sesudahnya tidak ada laporan atau tindak lanjutnya. Terjangan ombak besar akhir pekan kemarin menjadi momentum penting menata kawasan ini,” kata Sultan saat berkunjung dan berdialog dengan warga di Pantai Depok, Selasa (19/7).
Saat ini pembangunan infrastruktur tengah berlangsung, terutama proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan jembatan Kretek 2 dan Kretek 3. Untuk itu, Sultan bertanya soal kesiapan masyarakat menghadapi perubahan.
Sebagai kawasan yang menjadi pintu gerbang DIY dalam visi misi ‘Among Tani Dagang Layar’, Sultan mengatakan jangan sampai penataan kawasan pantai yang fokus pada pengembangan produk hasil laut berbuah kegagalan seperti di Gunungkidul.
“Permintaan kelompok di sana sudah kita berikan yaitu kapal penangkap ikan berbobot 30 gross ton. Tetapi pengelolaanya malah diserahkan pada orang luar. Nakhoda dan awak kapalnya dari Banyuwangi, sedangkan warga Gunungkidul menjadi penangkap ikan kecil-kecil,” ujarnya.
Kepada masyarakat Pantai Depok, Sultan berpesan agar nelayan di menyiapkan diri untuk berubah baik fisik maupun mental. Jika biasanya hanya melaut selama enam jam dalam sehari, ke depan Sultan berharap nelayan Pantai Depok dapat melaut empat sampai lima hari.
Dengan hasil tangkapan yang luar biasa dari laut selatan, Sultan mengatakan pengembangan Pantai Depok nantinya tidak hanya mengandalkan laut. Pengembangan juga menyasar kawasan wisata kuliner yang bersih, tertib, nyaman, dan lebih aman.
“Bisa saja nanti pengembangan ke arah barat, namun masyarakat sepakat tidak ada warung makan yang menutupi pemandangan ke laut lepas. Laut itu milik publik untuk dinikmati bersama,” ucapnya.
Sebagai persiapan penataan, Sultan meminta pemangku kepentingan di Pantai Depok untuk memberikan usulan dan tidak ada pihak yang dirugikan
Ketua Koperasi Wisata Mina Bahari 45 Pantai Depok, Sutarlan, mengatakan pihaknya bersedia kawasan itu ditata. Ia mengusulkan penataan fokus pada ruang untuk wisatawan dan tambatan kapal.
“Bisa saja nanti penataan ini bermula dari garis tengah kawasan yang lebarnya 800 meter. Di mana separuh lebih area sisi selatan menjadi ruang terbuka tanpa bangunan dan sisi utara menjadi sentra ekonomi. Ini agar tidak terlalu banyak merugikan anggota kami,” katanya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, penataan Pantai Depok melibatkan banyak pihak, sehingga akan dikoordinasi Pemkab Bantul. Halim mengatakan akan segera membentuk tim guna melakukan pembicaraan dengan masyarakat.