Home Hukum Bejat, Guru SD Senangnya 'Genjot' Istri Tetangga, Ketahuan Ternyata Hingga Punya Anak

Bejat, Guru SD Senangnya 'Genjot' Istri Tetangga, Ketahuan Ternyata Hingga Punya Anak

Rote Ndao, Gatra.com - Sosok Iwan, guru SD Inpres Kekesele Kecamatan Rote Tengah Kabupaten Rote Ndao, NTT menjadi contoh pendidik tak bermoral. Sudah punya istri tetapi doyan, genjot istri orang yakni Mawar, bukan nama sebenarnya, yang juga tetangganya hingga melahirkan seorang anak perempuan.

Awalnya dia mengakui perbuatannya dan membuat pernyataan tertulis bermaterai. Namun ketika kasus diurus di Kantor Desa Oelunggu untuk yang kedua kalinya, Iwan mangkir tidak menghadiri penyelesaian urusan kasus ini.

Kasus ini awalnya terungkap ketika Arso, suami Mawar membaca bukti chat mesum antara Iwan dan istrinya Mawar. Isinya Mawar minta Iwan untuk mengulangi adegan wik–wik, mesum tersebut. Karena sesuai chat itu adegan yang barusan dilakukan terkesan terburu buru, tidak puas dan ingin mengulanginya lagi.

“Saya ketahui Iwan berselingkuh dengan istri saya Mawar bulan Juni tahun 2022 lalu. Waktu itu saya membaca hasil chat melalui WhatsApp antara istri saya Mawar di HP nya dengan guru, Iwan. Bunyinya Istri saya mengajak Iwan mengulangi adegan mesum mereka karena yang barusan dilakukan itu terkesan terburu-buru ,” kata Arso, Minggu (17/7).

Karena itu ketika diinterogasi jelas Arso, isterinya Mawar mengakui telah selingkuh dengan guru Iwan dan anak kedua yang dilahirkan bulan April 2022 lalu itu adalah hasil hubungan dengan guru Iwan.

“Ketika saya tanya soal chat itu istri saya Mawar menangis dan mengakui telah menjalin kasih, selingkuh dengan Iwan. Dia mengakui pula bahwa anak yang dilahirkan  itu adalah hasil hubungan gelap dengan guru Iwan,” jelas Arso.

Lebih lanjut Arso mengemukakan hubungan kedekatan dengan Iwan itu sudah dianggap adik sendiri karena masih tetangga. Bahkan ketika ada keluarga nya datang kerumahnya Iwan minta tidur dirumah Arso.

“Jika ada keluarga datang di rumahnya banyak orang dan bermalam, Iwan minta tidur di rumah. Saya juga terima karena tetangga dan kebetulan di rumah masih ada kamar yang kosong. Saya sudah anggap keluarga ternyata dia mengahncurkan rumah tangga saya,” kata Arso dengan nada menyesal.

Mengetahui kejadian tersebut Arso melaporkan kasus ini kepada Kepala Desa Oelenggu dan tua adat setempat yakni Maneleo. Kepala Desa dan Maneleo kemudian memanggil Iwan dan menginterogasinya. Saat itu Iwan mengakui dan akan bertangungjawab terhadap anak peremuan itu termasuk menafkahi dan menyekolahkan.

“Dihadapan Kepala Desa dan Maneleo, Iwan mengakui menjalin hubungan gelap dengan istri saya. Dia juga mengakui bahwa anak yang dilahirkan itu adalah hasil hubungan gelap dengan istri saya. Dia menyatakan akan bertanggungjawab, antaranya denda adat dan membiaya masa depan anak itu. Pengakuan itu dibuat dalam sebuah surat pernyataan tertulis bermeterai. Namun sampai sekarang tidak teralisir,’ katanya.

Kondisi demikian Arso mengembalikan istrinya Mawar kepada keluarganya “Saya kecewa dan malu. Akhirnya saya putuskan mengantar kembali istri saya kepada keluarganya,” beber Arso.

Asro kemudian menunjukan bukti chating antara istrinya Mawar dengan Iwan dari HP istrinya itu.

"Sayang sebentar datang peluk ulang, karena tadi terlalu cepat," kata Mawar dalam chat tersebut.

"Oke sayang sebentar dulu, nanti mau tidur baru kasitau ko beta pi," timpal Iwan.

Selanjutnya diikuti dengan Mawar mengirimkan foto anak dari hasil hubungan gelap itu kepada Iwan.

Iwan kemudian membalas chatnya, "Tau dia iko sapa wo? Ingat ini beta pung anak wo," ucapnya.

Kemudian Mawar membalas, "Ini kitong (kita) dua punya anak dan sering palese," jelasnya.

Iwan kembali membalas, "Kalau begitu dia ikut dia punya mama, kalau beta sonde tukang palese na," balasnya.

Menunjukan chat itu, Arso kembali kesal dan emosi. Namun untungnya ia bisa tahan diri dan tidak nekat langsung main hakim. "Saya tidak mau masuk penjara,” kata Arso.

Kepala Desa Oelenggu dan Maneleo berupaya merealisir janji Iwan di Kantor Desa Sabtu 16 Juli 2022 . Namun oknum guru Iwan tidak hadir dan hanya member pesan tidak mau bertangungjawab.

“Kami sudah keluarkan panggilan kedua untuk menuntaskan kasus ini Sabtu 16 Juli 2022 sesuai janjinya. Namun Iwan tidak mau datang dan memberi pesan tidak mau bertanggungjawab. Saat itu juga suaminya Arso menyatakan akan melaporkan kasus ini ke Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao dan Polres. Ya kami mengikuti kemauan suaminya sebagai korban,” kata Kepala Desa Oelenggu John Bainggan ( 17/7).

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Rote Ndao Joseph Pandie, S.Pd mengatakan akan memproses guru Iwan sesuai ketentuan dan aturan kepagawaian yang berlaku.

“Kami belum mendapat laporan yang suami yang besangkitan. Kalau sudah ada, kami akan usut dan jika benar akan memberikan sangsi tegas seuai aturan kepegawaian yang ada,” kata Joseph Pandie. 

41609